"Morning Sickness" Menurunkan Risiko Keguguran

By Dini Felicitas, Senin, 26 September 2016 | 23:45 WIB
Mual muntah di awal kehamilan berkaitan dengan menurunnya risiko keguguran. (Dini Felicitas)

Tabloid-Nakita.com - Merasa tak nyaman dengan mual-muntah di awal kehamilan? Mama seharusnya tak perlu terlalu khawatir. Malahan, sebaliknya perlu bersyukur. Karena morning sickness ternyata berkaitan dengan menurunnya risiko keguguran, begitu menurut penelitian dari US National Institute of Child Health and Human Development. Bahkan mual-muntah di awal kehamilan ternyata memiliki efek melindungi janin di dalam kandungan.

Baca: Morning Sickness, Tanda Mama Mengandung Anak Pintar?

Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association (JAMA) Internal Medicine itu, mual-muntah dialami oleh sekitar 50-80 persen ibu hamil pada trimester pertama kehamilan. Kondisi tersebut dinamai "morning sickness", meskipun bisa dialami ibu hamil sepanjang waktu baik siang maupun malam.

Dalam studi yang diikuti 797 ibu hamil, mual dan mual yang diikuti muntah berkaitan dengan berkurangnya risiko keguguran sebesar 50-75 persen. Para responden umumnya pernah mengalami keguguran sebanyak satu atau dua kali sebelumnya. Mereka lalu mencatat gejala-gejala mualnya dalam suatu jurnal, dan mereka telah dinyatakan hamil berdasarkan tes urin.

Baca: 5 Fakta Morning Sickness yang Bikin Mama Bersyukur

Penelitian sebelumnya juga ada yang mengatakan bahwa mual dan muntah berkaitan dengan turunnya risiko keguguran. Beberapa pakar meyakini bahwa kondisi tersebut mendorong kehamilan yang sehat karena ibu hamil jadi makan lebih sedikit, sehingga mengurangi risiko paparan racun-racun terhadap janin.

Berkurangnya asupan makanan tampaknya juga menurunkan kadar insulin yang beredar, dan mendorong pertumbuhan plasenta. Sayangnya penelitian yang baru tidak menggali lebih jauh alasan mengapa mual-muntah bisa menurunkan risiko keguguran.

Baca: 3 Mitos tentang Morning Sickness yang Keliru

Nah, kalau tahu bahwa mual-muntah mengurangi risiko keguguran, pasti Mama tak akan mengeluh lagi. Ya, enggak Mam?