Cegah Kelahiran Prematur dengan Lakukan Kebiasaan Ini Saat Hamil

By Nila Kusuma Pratiwi, Jumat, 12 Oktober 2018 | 14:09 WIB
Yang harus dilakukan ibu hamil untuk mencegah kelahiran prematur (iStock)

Nakita.id - Kelahiran prematur memberikan banyak tantangan fisik dan emosional ibu hamil.

Kelahiran prematur di kehamilan sebelumnya adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk kembali memiliki bayi prematur.

Tapi, faktor risiko kelahiran prematur dapat dikurangi atau dihilangkan sebelum Moms mencoba untuk hamil lagi.

Baca Juga : 11 Faktor Risiko yang Bisa Membuat Ibu Hamil Melahirkan Bayi Prematur

Berikut 7 cara pencegahan kelahiran prematur:

1. Jarak kehamilan

Para ahli menyarankan untuk menunggu setidaknya 18 bulan sebelum hamil lagi.

Risiko kelahiran prematur kedua lebih tinggi saat jarak kehamilan lebih dekat.

2. Berhenti merokok

Merokok meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Berhenti merokok selama kehamilan atau sebelum pembuahan adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko melahirkan secara prematur.

Baca Juga : Makan Stroberi Selama Hamil Bisa Kurangi Risiko Kelahiran Prematur, Begini Penjelasannya

3. Mengobati infeksi sejak dini

Peradangan dan infeksi berperan dalam kelahiran prematur.

Para ahli setuju jika setiap infeksi bakteri selama kehamilan harus diobati sejak dini.

Namun, antibiotik untuk infeksi tanpa gejala tidak dianjurkan.

4. Hindari diet

Perempuan yang kehilangan banyak berat badan selama kehamilan memiliki risiko lebih besar untuk kelahiran prematur selama kehamilan kedua.

Perempuan dengan indeks massa tubuh kurang juga berisiko tinggi dua kali lipat, sehingga Moms harus menjaga berat badan yang sehat.

Baca Juga : Catat! Kalau Tak Diobati, Sakit Gigi Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur

5. Menjaga kondisi kesehatan lainnya

Diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung  dan penyakit ginjal adalah kondisi yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Mengelola kondisi ini dengan baik dapat menurunkan risiko kelahiran prematur.

6. Deteksi

USG serviks sangat berhasil dalam mendeteksi tanda-tanda awal kelahiran prematur dan dapat digunakan sedini pada usia kehamilan 16 minggu.

Penelitian lain mengungkapkan bahwa kondisi darah ibu hamil dan cairan vagina dapat membantu memprediksi risiko secara lebih akurat.

Baca Juga : 11 Manfaat Kacang Untuk Kehamilan, Cegah Risiko Lahir Prematur Hingga Preeklamsia

7. Istirahat dan obat-obatan

Dokter mungkin meminta Moms istirahat dan memberikan obat untuk perempuan yang menunjukkan tanda-tanda kelahiran prematur.

Namun, belum banyak penelitian mengungkapkan cara efektif mencegah kelahiran prematur. 

Maka, Moms harus lebih memahami faktor risiko terjadinya kelahiran prematur.