Berita kesehatan akurat: Tidak atau Kurang Subur? Tenang, Ada Obatnya

By Gazali Solahuddin, Jumat, 26 Oktober 2018 | 17:30 WIB
Tidak subur? Jangan takut ada obat kesuburan. Cespleng! (iStockphoto/ittipon2002)

Nakita.id - Perempuan mana sih yang tidak ingin hamil?

Mereka uang sudah mengikat janji di depan penghulu, tentu ingin segera dikaruniai momongan.

Dengan bahasa lain ingin segera bisa hamil.

Baca Juga : Tak Perlu Obat, Cegah Ejakulasi Dini dengan 6 Makanan Lezat Ini

Tapi sayang, pada beberapa pasangan ada yang tidak bisa mewujudkan hal tersebut segera.

Salah satu penyebabnya adalah karena kurang atau tidak suburnya Moms.

Hal ini tentu menyakitkan. Tapi Moms tak usah panik, ada kok obat untuk kesuburan wanita.

Obat tersebut adalah klomifen sitrat alias clomiphene citrate. Ini adalah salah satu resep obat kesuburan yang paling populer. 

Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Obat Masuk Angin yang Aman untuk Ibu Hamil

Bisa dikatakan, serophene adalah obat stimulasi ovulasi. 

Obat kesuburan untuk wanita ini memiliki rekam jejak yang panjang dan sudah digunakan hampir lebih dari 40 tahun untuk membantu para perempuan yang tidak berovulasi.

Obat ini bekerja hampir sama seperti hormon estrogen, yang membantu telur berkembang dan melepaskannya.

Sebelum mengonsumsi obat kesuburan untuk wanita ini, penting bagi Moms untuk memberitahukan rekam medis kepada dokter terlebih dahulu, seperti jika Anda memiliki alergi pada sesuatu, atau pernah terkena penyakit tertentu. 

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Inilah Penyebab dan Pengobatan Ketombe!

Mengapa? Sebab pengobatan ini tidak disarankan bagi Anda yang pernah mengalami penyakit, seperti kista ovarium, pendarahan vagina yang abnormal, penyakit hati, tumor otak, atau tiroid.

Segera hentikan terapi pengobatan ini ketika Anda sudah hamil, sebab obat kesuburan untuk wanita ini tidak boleh digunakan selama masa kehamilan.

Jika Moms merasa mungkin sedang hamil, beritahukan dokter segera. 

Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi obat kesuburan

Clomiphene yang bisa digunakan berbentuk pil dengan dosis 50mg.

Dosis yang umum diberikan adalah selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 5 siklus haid.

Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Bahaya Dibalik Obat Kuat Alias Suplement Seks

Bila ovulasi tidak terjadi dosis 100mg per hari dapat diberikan selama 5 hari pada siklus berikutnya.

Obat ini memiliki dampak yang baik sekali bagi perempuan yang tidak memiliki masalah infertilitas lainnya. 

Seperti obat-obat lain, penggunaan clomiphene juga menimbulkan efek samping.

Setiap obat mempunyai efek samping, termasuk obat kesuburan

Seperti sakit perut, kembung, hot flashes,  mood swing, nyeri payudara, sakit kepala, atau pusing.

Apabila efek ini datang secara terus-menerus atau lebih parah, segera beritahu dokter.

Efek samping lain yang mungkin timbul adalah penglihatan yang kabur, tapi efek samping ini biasanya akan hilang setelah Moms berhenti pengobatan ini selama beberapa hari.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Payudara Besar Tidak Ada Hubungannya Dengan Banyaknya ASI

Moms memiliki alergi obat tertentu? Jika iya, coba periksakan dulu apakah bisa menggunakan clomiphene atau tidak.

Karena reaksi alergi pada obat ini bisa sebabkan ruam, rasa gatal atau pembengkakan pada daerah wajah, lidah atau tenggorokan, pusing berat, hingga masalah pernapasan.

Tapi perlu diingat bahwa dokter membuatkan resep ini karena menganggap manfaat obat kesuburan untuk wanita ini lebih baik bagi Moms ketimbang risiko dari efek sampingnya.

Tentunya sudah banyak wanita yang menggunakan obat ini, tidak mengalami efek samping yang serius.

Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Demam Berdarah alias DBD Incar Anak, Kenali Penyakitnya Penanganan Tepat

Pemberian dosis pada obat ini biasanya disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan bagaimana respon Moms terhadap terapi yang sedang dilakukan.

Jangan konsumsi obat ini lebih banyak atau lebih lama ketimbang yang disarankan dokter.

Sebab penggunaan clompihene dalam jangka panjang mampu meningkatkan risiko kanker ovarium.

Jadi jangan gunakan obat kesuburan untuk wanita ini untuk lebih dari 6 kali siklus. 

Baca Juga : Berita Kesehatan: Gonore atau Kencing Nanah Bisa Terjadi pada Pria & Wanita