Kenali Diet Intermittent Fasting yang Diklaim Ampuh Cegah Diabetes, Ini Caranya

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Minggu, 28 Oktober 2018 | 18:31 WIB
Mengenal diet puasa, ternyata memiliki manfaat ini (Pixabay.com)

 

Nakita.id - Untuk mendapatkan tubuh ideal, setiap orang rela melakukan apa saja seperti misalnya diet.

Salah satu diet yang sedang populer belakangan ini yaitu diet puasa, atau disebut juga intermittent fasting.

Dengan melakukan diet ini, seseorang akan mengatur pola makan dengan cara berpuasa pada waktu-waktu tertentu.

Banyak yang tertarik untuk melakukan diet ini karena mudah dilakukan.

Memang diet puasa memperbolehkan kita untuk menyantap apa pun, karena yang diatur adalah waktu untuk menyantap.

Menurut sebuah penelitian yang terbit dalam Cell Stem Cell, intermittent fasting sanggup meningkatkan metabolisme tubuh.

Baca Juga : Tak Pernah Sarapan 10 Tahun Lamanya, Hal Mengerikan Dialami Wanita Ini

Bahkan, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan BMJ Case menyebutkan, diet satu ini diklaim mampu mencegah penyakit diabetes tipe dua.

Kesimpulan ini dihasilkan dari sebuah penelitian, yang mana melibatkan tiga pasien diabetes yang melakukan intermittent fasting secara terencana dan dalam pengawasan dokter.

Hasilnya, diet ini ternyata mampu mengurangi kebutuhan pasien akan insulin.

Selama ini pasien diabetes dianjurkan untuk aktif bergerak, menjaga pola makan, serta rutin memeriksa dan mengontrol gula darah.

Namun, nasihat ini ternyata sulit dijalankan oleh para pasien.

Sementara itu, konsumsi obat-obatan diabetes juga hanya mengatasi gejalanya bukan penyakitnya.

Lewat penelitian awal ini, tim peneliti ingin membuktikan apakah pola diet ini bisa berdampak positif bagi kesehatan penderita diabetes.

Baca Juga : Jangan Kaget Moms, 6 Hal ini Akan Terjadi Pada Organ Intim Setelah Melahirkan

Penelitian dilakukan melalui uji coba praktik diet puasa pada tiga pria berusia 40 dan 67 tahun.

Para pasien harus mengonsumsi obat diabetes dan insulin secara teratur, dan ketiganya juga diketahui menderita tekanan darah tinggi dan kolesterol.

Dua dari tiga pasien menjalani puasa selama 24 jam penuh, yaitu hanya makan malam dan baru makan lagi di malam hari keesokan harinya.

Puasa seperti ini diterapkan dua kali dalam seminggu.

Sementara itu, pasien ketiga berpuasa selama tiga hari dalam seminggu.

Selama masa puasa, pasien hanya minum minuman rendah kalori seperti teh, kopi dan air serta makanan yang rendah kalori di malam hari.

Pola makan seperti ini terus diulang selama 10 bulan oleh ketiga pasien.

Baca Juga : Jangan Abai, Ini 11 Gejala Kadar Kolesterol Tinggi yang Sering Dianggap Sepele

Di akhir penelitian, ketiga pasien itu terbukti dapat menghentikan injeksi insulin dalam waktu satu bulan setelah mereka memulai jadwal puasa.

Bahkan, salah satu dokter menemukan pola makan ini berhasil menghentikan insulin dalam 5 hari pertama.

Kedua pasien juga dilaporkan mampu menghentikan konsumsi obat diabetes.

Sementara itu, pria ketiga mampu mengurangi konsumsi obat diabetes dari yang semula empat butir menjadi satu butir.

Tak hanya itu, berat badan dan kadar gula darah ketiga pasien ini dilaporkan menurun.

Baca Juga : Wajib Tahu, Ini 8 Gejala Pembekuan Darah yang Sering Dianggap Sepele

Kendati demikian, riset ini baru merupakan penelitian awal.

Masih dibutuhkan penelitian lebih besar untuk menyimpulkan bahwa intermittent fasting efektif untuk dilakukan.