Baru Saja Rayakan Ulang Tahun Pernikahan ke 11, Korban Jatuhnya Lion Air JT 610 Sempat Ucap Kemungkinan Tak Pulang

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 30 Oktober 2018 | 07:51 WIB
ilustrasi pesawat Lion Air ((Facebook Lion Air Group))

Nakita.id - Pesawat Lion Air JT 610 dinyatakan jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Pesawat yang mengangkut 189 orang ini jatuh setelah sebelumnya dinyatakan hilang kontak pukul 06.33 WIB.

Korban yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 kru yang diangkut pesawat Lion Air JT 610, hingga kini masih dalam proses pencarian oleh petugas SAR.

Baca Juga : Sepupu Haykal Kamil Jadi Korban Lion Air JT 610, Istrinya Unggah Snapgram Menyentuh Hati

Keluarga korban juga masih menunggu kabar terkini mengenai anggota keluarganya yang menjadi korban dalam kecelakaan jatuhnya Lion Air JT 610.

Kepanikan, kesedihan, serta rasa cemas tak hanya dirasakan para keluarga yang menanti di crisis center yang dibentuk di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, tetapi juga dari rumah keluarga korban masing-masing.

Bahkan hingga kini, pihak Lion Air telah menerbangkan, sekiranya 169 anggota keluarga korban ke Jakarta agar keluarga korban demi lancarnya proses evakuasi korban.

Baca Juga : Lion Air Jatuh, Sri Mulyani Tak Henti Peluk dan Usap Air Mata Keluarga Korban Saat Datangi Crisis Center

Tak hanya menerbangkan anggota keluarga korban, pihak Lion Air juga diberi akomodasi dan penginapan dengan kendaraan yang telah disediakan Angkasa Pura II.

Melansir dari Kompas.com, "Lion Air sudah menerbangkan keluarga penumpang JT 610 terdiri 166 orang yang berasal dari Pangkalpinang, Bangka, serta tiga orang dari Medan, Sumatera Utara," ujar Danang Mandala Prihantoro selaku Corporate Communications Strategic Lion Air.

Sementara itu, duka mendalam sangat dirasakan keluarga salah satu korban yang menjadi penumpang pesawat Lion Air JT 610.

Seorang perempuan yang menahan tangis dan duka mendalam itu adalah Dewi Manik.

Hatinya porak-poranda, mendengar suaminya, Rudi Lumbantoruan menjadi salah satu penumpang, yang artinya suaminya menjadi korban jatuhnya Lion Air JT 610.

Baca Juga : Kisah Cinta Pramugari Lion Air JT 610 yang Jatuh, Kekasih Berharap Mery Yulyanda Datang Lamaran!

Ia yang baru bahagia lantaran merayakan ulang tahun pernikahan ke-11 dengan suaminya pada Minggu (28/10/2018), kini berubah drastis.

Dewi tak menyangka bila 11 merupakan tahun terakhir ia bertemu dengan suaminya.

Rudi merupakan manajer salah satu perkebunan di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.

Baca Juga : Ayah Pramugari Citra Tampak Tegar Meski Anaknya Jadi Korban Lion Air JT-610, Ini Harapannya yang Sederhana

Melansir dari Kompas.com, Dewi mengatakan bahwa sudah merasa tak enak hati, sebelum kabar duka itu datang.

"Sudah lain perasaanku, sampai sekarang tak bisa dihubungi. Hari Minggu itu terakhir kami jumpa, berangkatlah dia dari Sibolga ke Medan," ujar Dewi di kediamannya di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Suasana duka di rumah Dewi Manik, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara

Kediaman orangtua Dewi di Jalan Pelikan 7, Perumnas Mandala, Kota Medan diselimuti rasa duka.

Para pelayat sudah mulai berdatangan dan terlihat mendoakan serta menenangkan serta menguatkan keluarga korban.

Meski hingga kini belum ada kabar tentang suaminya, Dewi berharap, "Kami berharap ada mukjizat Tuhan, semoga Rudi selamat".

Baca Juga : Istri Pilot Lion Air JT610, Rela Tinggalkan Jabatan Tinggi Ikut Suami ke Indonesia

Sebelum meninggal dunia, Ramlan Manik, mertua Rudi mengatakan bahwa Rudi sempat memberi kenang-kenangan kepada adik ipar Rudi.

Rudi juga sempat mengatakan bahwa kemungkinan ia tak bisa datang di pernikahan adik iparnya.

"Dia sempat memberikan kenang-kenangan sama kami dan hadiah kepada adik iparnya yang akan menikah. Katanya waktu itu, 'ini dek untuk beli sepatumu, mana tahu Abang tak bisa datang karena udah habis cutiku," ujar Ramlan menirukan ucapan menantunya.

Baca Juga : Pesawat JT 610 Lion Air Jatuh, Ini Deretan 5 Tragedi Pesawat Paling Tragis di Indonesia

Hingga kini, petugas SAR masih terus berupaya melakukan evakuasi dan juga penyelaman yang dilakukan tim penyelam untuk menemukan korban yang diperkirakan masih terjebak di perairan Karawang.

Hingga kini, 22 kantong jenazah sudah tiba di Jakarta International Container (JICT) terminal 2, Tanjung Priok, yang berisi 10 bagian tubuh penumpang Lion Air JT 610.