Berita Kesehatan Anak: Penderita Diabetes Tipe-1 Bisa Berprestasi, dan Boleh Ikut Outbound!

By Gazali Solahuddin, Kamis, 1 November 2018 | 16:44 WIB
Kenali tanda-tanda anak mengalami diabetes tipe-1 (dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K))

Nakita.id - Berbicara mengenai penyakit diabetes, penyakit ini termasuk dalam penyakit tidak menular.

Penyakit ini adalah momok besar bagi kita semua, dan seluruh umat manusia di dunia. Sebab penyakit satu ini adalah ibu dari banyak penyakit berat.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyakit Pada Anak Diabetes tipe-1 Biasanya Mulai Terdeteksi di Usia 10-14 tahun

Apalagi diabetes tipe-1 yang tidak bisa dicegah ataupun dihindari, dan bisa menyerang siapa saja tanpa kenal kasta, harta, tahta, jabatan, pangkat, status sosial, juga status ekonomi.

Sekalinya terkena, tidak ada yang bisa menghindar. Jika tidak ditangani dengan tepat, jangan heran penderitanya bisa mengalami komplikasi penyakit berat lainnya.

Untuk diabetes tipe-1 pada anak, jika tidak lekas terdeteksi, penanganan lambat, tidak diobati, tidak menjalankan manajemen penderita diabetes tipe-1 dengan tepat,

"Jangan heran anak bisa mengalami gangguan jantung, odema otak, bahkan hingga koma, dan meninggal dunia," papar dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K) saat ditemui Nakita.id usai menjadi pembicara dalam acara Anak Juga Bisa Diabetes, di Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di Jakarta (31/10).

Baca Juga : Diabetes Tipe 1 Pada Anak Bukan Turunan? Penyebabnya Bisa Virus

Penanganan tepat yang utama untuk diabetes tipe-1 pada anak, lanjut Aman yang juga ahli endokrinologi, mendeteksi seorang anak mengalami diabetes tipe-1 secepatnya sebelum dirinya mengalami sakit.

"Maksudnya sebelum dirinya mengalami koma, pingsan, dan gangguan kesehatan lainnya. Karena kalau sudah sampai begitu, berarti kadar gula dalam darahnya sudah sangat tinggi sekali. Bisa 750 atau bahkan lebih."

Untuk mendeteksi secara cepat, akurat, dan sedini mungkin, menurut Aman yang juga menjabat sebagai ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pusat, orangtua awam bisa melakukannya dengan mudah.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyakit Pada Anak Diabetes tipe-1 Biasanya Mulai Terdeteksi di Usia 10-14 tahun

Yaitu dengan mengenali gejala-gejala diabetes; sering berkemih, lemas dan cepat lelah, berat badan menurun padahal makan banyak, banyak minum.

Jika Si Kecil menunjukan hal ini dalam kesehariannya, Moms harus segera memerikakannya ke dokter ya!

"Hal ini harus menjadi cacatan penting dan selalu diingat orangtua, karena diabetes tipe-1 ini adalah penyakit metabolik tersering terjadi pada anak." Papar Aman.

Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) Diabetes Atlas 2015; ada 1,106,500 anak usia 0-19 tahun dengan DM tipe-1 di seluruh dunia.

Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Cairan Ketuban Berlebih Saat Hamil Bisa Berbahaya, Ini Gejalanya!

Sedihnya, 132,600 kasus baru tiap tahun (angka meningkat 3-5% per tahun).

Lebih miris lagi, papar Aman saat presentasi, Indonesia menduduki peringkat ke 6 dari 10 besar negara di dunia yang banyak mengidap diabetes tipe-1 pada anak. "Pada 2017 ada 10.3 juta anak Indonesia mengalami diabetes tipe-1."

Pada 2045 diperkirakan akan ada 16.7 juta anak Indonesia yang mengalami diabetes tipe-1.

Baca Juga : Berita kesehatan akurat: Inilah Kebutuhan Gizi Anak di 5 Tahun Pertama Kehidupannya

"Ini tanggung jawab kita bersama. Pastinya jangan takut, anak-anak ini bisa kok menjadi profesional, sukses, maju, dan menjadi andalan kebanggaan Indonesia dikemudian hari sesuai bakat dan profesinya," tegas Aman.

Indones masuk 10 besar pemderita diabetes tipe-1

Baca Juga : Berita kesehatan akurat: Saat Menyusui Ada Risiko ASI Masuk Telinga, Ini Bahayanya Jika Terjadi

Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, selain bisa secepat mungkin mendeteksi anak diabetes tipe-1, juga menjalankan tatalaksana diabetes pada anak dengan baik dan benar.

Manajemen diabetes pada anak

Baca Juga : Berita kesehatan akurat: Inilah Kebutuhan Gizi Anak di 5 Tahun Pertama Kehidupannya

Pertama, tidak lupa suntik insulin. Kedua, nutrisi harian penting diatur dan diukur. Ketiga, edukasi pada keluarga dan anak mengenai kondisi diri si anak. Supaya anak bisa mawas diri dala, kesehariannya.

Dia tahu mana yang bisa dia makan, mana makanan atau minuman yang tak boleh dikonsumsi. kapan harus istirahat. Tidak lupa suntik insulin. Mengukur diri saat beraktivitas fisik.

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Akibat Asam Urat Yang Tinggi, Suami Cici Panda Harus Gunakan Alat Bantu Untuk Berjalan

Keempat, aktivitas fisik yang cukup. Nah, mengenai aktivitas fisik ini, "Jangan takut, anak diabetes tipe-1 pun bisa ikut kegiatan outbound kok." Papar Aman.