Ikuti Sesi #LovingNotLabelling , Orangtua Akui Masih Sering Lakukan Labelling Pada Anak

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Sabtu, 3 November 2018 | 17:59 WIB
Ternyata masih banyak Moms yang melakukan labelling, ini ceritanya (Indah Permatasari/Nakita.id)

Nakita.id - Setiap orangtua memiliki cara berbeda dalam mendidik buah hati, namun jika penyampaiannya salah bisa saja Moms melakukan labelling.

Menurut Psikolog anak Erfianne S. Cicilia, S. Psi, labelling merupakan suatu tindakan memberikan label atau ciri atas perilaku anak.

Misalnya, mengatakan anak tidak bisa diam, nakal atau cengeng ketika Si Kecil menangis.

Memang Moms, ada bentuk labelling yang positif namun nyatanya berdampak terhadap tumbuh kembang anak.

Baca Juga : #LovingNotLabelling Menginspirasi Para Moms Agar Tak Melakukan Labelling pada Anak

Namun, ternyata tak sedikit Moms orangtua yang masih memberikan label kepada anaknya baik disengaja maupun tidak.

Hal ini terbukti dari beberapa ibu muda yang ditemui oleh Nakita.id dalam Coaching Clinic "Stop Labelling Pada Anak" di Gedung Kompas Gramedia hari ini (3/11).

Baca Juga : Sempat Rasakan Pahit Manisnya Hidup, Intip Kediaman Mona Ratuliu yang Super Nyaman

"Pasti pernah melakukan labelling ya, sering bilang kamu tuh kok enggak bisa diam sih.

Baca Juga : #LovingNotLabelling, Berikut Ilmu, Manfaat dan Keseruan yang Didapat di Acara Coaching Clinic Hypnotalk

Padahal anak saya usianya masih 3,5 tahun dan laki-laki yang pastinya lagi banyak ingin tahu", tutur Astri, seorang ibu asal Jakarta.

Tak dipungkiri, Astri kerap merasa menyesal ketika melihat buah hatinya sedang tidur.

Ia berharap, dengan mengikuti sesi Coaching Clinic ia lebih bisa bersikap lebih baik kepada anak dan memikirkan lagi sebelum berbicara pada anak.

Baca Juga : #LovingNotLabelling, Ini Manfaat HypnoTalk untuk Menjaga Emosi Anak dan Orangtua

Vicenza, prelengkapan makan dan minum elegan, ikut mendukung acara #LovingNotLabelling

"Acaranya bagus, memberikan referensi mengenai dunia parenting dan menjaga penyampaian ke anak tetap terkontrol.

Nanti kalau ada coaching clinic pasti saya ikutan lagi", pungkas Astri sambil tersenyum.

Baca Juga : Hadapi Perbedaan Pola Asuh Si Kecil dengan Mertua, Ini Trik Jitu Menghadapinya ala dr Reisa

Hal serupa juga diungkapkan Selvi asal Tangerang, yang hampir setiap hari melakukan labelling.

Kendati ada labeling yang positif, ibu yang bergabung dalam komunitas Single Moms Indonesia ini menyadari tetap ada efeknya terhadap tumbuh kembang anak.

Baca Juga : Keseruan Anak Belajar Sambil Bermain di Acara Coaching Clinic Hypnotalk #LovingNotLabelling

"Terima kasih Nakita, banyak banget mendapat masukan semoga kedepannya bisa dipraktikkan.

Tadi menarik juga ada self hypnosis, membuat orangtua jadi lebih tenang", jelasnya.

Senada dengan Selvi, Leni yang tergabung dalam komunitas Smartmoms juga menuturkan pentingnya mengingatkan orangtua akan labelling.

"Menurut saya acaranya bermanfaat sekali, saya mendapat wawasan menarik untuk kehidupan sehari-hari dan mengajarkan kita untuk bersabar dan minta maaf sama anak," pungkas Leni.

Baca Juga : Hati-hati, Kondisi Kuku Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Paru Seperti yang Diderita Istri Indro Warkop

Seorang ibu rumah tangga, Sefa Yulanda juga menekankan pentingnya efek jika orangtua memberikan label pada anak.

"Menurutku setiap orangtua wajib ikut acara begini, orangtua baru butuh sekali supaya kita orangtua bisa berpikir positif," ungkapnya.

Baca Juga : #LovingNotLabelling, HypnoTalk dengan Teknik Self Hipnosis, Agar Tidak Melakukan Labelling pada Anak!

Wanita 32 tahun ini pun memilih untuk tidak melabel pada anak.

"Saya manggilnya yang baik, kayak anak baik, anak sholeh, karena anak akan memikirkan apa yang dikatakan orangtuanya," pungkasnya.

Di kesempatan yang sama, seorang ibu bernama Pretty tak menampik bahwa dirinya pun pernah melakukan labelling pada anaknya kendati tahu itu tidak baik.

Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Ciri Moms Berisiko Terkena Diabetes Gestasional

"Ternyata mencintai anak itu gak harus dengan labeling positif maupun negatif.

Untuk itu kenali dan pahami anak, tanpa melabel mereka.

Setelah ikut acara ini saya jadi lebih berhati-hati dan berpikir dulu sebelum mengucapkan sesuatu, jadi jatuhnya gak labelling anak", pungkas ibu yang tergabung dalam komunitas Single Moms Indonesia.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Kuku Sarang Penyakit, Ini Tips Kuku Cantik dan Sehat Juga Kuat