Kok Anak Jadi Suka Memukul Teman? Ternyata Ini Penyebabnya

By Gisela Niken, Kamis, 17 November 2016 | 04:15 WIB
Anak suka memukul bisa disebabkan karena kurang mampu mengontrol diri (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Apakah si kecil sering menggunakan kekerasan untuk menunjukan emosi dan amarahnya? Apakah ia dengan mudah memukul teman? Ternyata ada banyak penyebab jika anak suka memukul. Salah satu alasan utama yang kerap terjadi adalah anak tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Ia tidak dapat menangani frustasi dan masalah yang ia hadapi. Anak hanya mengetahui bahwa tangan dan fisik adalah cara yang ia gunakan untuk mengatasi situasi yang sulit.

Baca juga: Jika anak suka ngamuk

Memukul juga menjadi salah satu tanda bahwa anak sedang dalam fase pertumbuhan. Anak di usia tiga hingga lima tahun cenderung ingin mencoba mandiri tetapi ada beberapa kemampuan yang belum bisa ia lakukan. Akhirnya, si kecil menjadi mudah marah dan gelisah. Kurangnya kontrol impuls anak akan membuatnya anak menjadi keras dan agresif.

Selain kurangnya kontrol atas impuls, anak juga cenderung kurang mampu mengatasi emosi mereka. Si kecil mungkin mulai berbicara dan berjalan, tetapi ada kemampuan mengontrol emosi yang tidak bisa mereka tangani. Emosi saat lapar misalnya menjadi hal yang tidak bisa mereka kontrol. Memukul dianggap menjadi cara untuk mencari perhatian dan melampiaskan rasa frustasinya.

Baca juga: Efek membentak anak yang bakal Mama sesali

Anak di usia ini juga mulai ingin mengeksplor dunia sekitarnya. Rasa ingin tahu ini bisa menjadi penyebab anak suka memukul. Anak cenderung ingin mengetahui dunia sekelilingnya. Dalam pikiran anak, ia merasa melempar atau memukul dapat membuatnya ia memahami sesuatu lebih baik. Mungkin anak juga menjadi senang dengan melihat hasil perubatannya memukul atau melempar.

Baca juga: Jangan diam ketika anak memukuli Mama karena kesal

Dari berbagai penyebab anak suka memukul, Mama perlu mengajarkan pada si kecil mengenai emosi. Bantu si kecil untuk mengenali rasa marah dan kecewa. Selain itu, ajarkan pada si kecil untuk mengungkapkan dan mengekspresikan rasa marahnya dengan benar. Perhatian yang Mama berikan juga membantu si kecil memahami apa yang perlu ia lakukan. Meskipun memberinya perhatian, kedisiplinan juga perlu diberikan kepada si kecil.