Nakita.id - Pengusaha muda, Rudy Salim, tengah menjadi perbincangan publik karena kesuksesaanya di usia yang masih muda.
Walau Rudy terlahir dari keluarga yang mampu, ia tidak menggantungkan hidupnya kepada kedua orangtua yang berprofesi sebagai dokter.
Justru sebaliknya, Rudy membuktikan bahwa dirinya bisa sukses dengan hasil kerasnya sendiri.
Baca Juga : Bukti Sukses Tanpa Jadi Dokter, Kisah Rudy Salim Teman Raffi Ahmad Bisa Raup Ratusan Miliar Sebulan!
Dulu, sosok yang lebih dikenal sebagai Presiden Direktur Prestige Image Motorcars ini dianjurkan oleh kedua orangtuanya untuk menjadi seorang dokter, mengikuti jejak kedua orangtua Rudy.
Namun, Rudy justru berubah haluan meski sudah pernah belajar dalam bidang kesehatan tersebut di perguruan tinggi.
"Saya juga jadi dokter, dokter drop out. Nah, jadi saya drop out, yaudah jadi dihukumlah, istilahnya, 'kalau nggak sukses nggak usah ketemu orangtua lagi, nggak usah ketemu mamah lagi'," tutur Rudy kepada Hotman Paris saat menjadi bintang tamunya.Demi usahanya, Rudy menjual mobil untuk modal awal bisnis kredit online.
Semakin bertambahnya waktu, bisnis yang digeluti Rudy menggurita, bahkan hingga merambah ke dunia kuliner.
Bisnis ketiganya setelah kredit online adalah berjualan mobil bersama dengan teman-temannya, yaitu pada Maret 2013 silam.
Berawal dari membeli 3 buah mobil di antaranya Porsche dan Mercedes Benz, sekarang Rudy mampu menjual lebih dari 10 mobil mewah.
"Karena hobi mobil dari dulu, jadi saya coba due diligence, 'bagaimana sih cara import mobil ini, pajak apa saja yang harus dibayar dan sebagainya. Akhirnya yaudah saya ber-partner dengan teman-teman saya, baru import mobil tiga pada saat itu," tutur Rudy.
Baca Juga : Kisah Pahit Rudy Salim Pengusaha Muda Kaya Raya, Pernah Ditipu Sindikat dengan Identitas Palsu!
Setelah itu bisnis jual mobil yang digelutinya semakin berkembang hingga ia mempunyai showroom dinamai Prestige Image Motorcars.
Namun Rudy mengaku bahwa keuntungan dari menjual mobil terbilang sangat sedikit.
"Untungnya dikit jual mobil itu sebenernya. Jadi banyak sekali variabelnya. Ketika mobil masuk udah kena PPNBM, lalu kena lagi PIB, PPN, PPH lalu ketika mobilnya sampai harus bayar lagi BBNKB dan sebagainya. Banyak sekali harga mobil jadi dua tiga kali lipat dijual di Indonesia. Jadi margin tidak bisa terlalu besar," jelas Rudy.
Ia mencontohkan jika di negara luar negeri mobil Ducati dihargai sekitar 3 juta USD atau sekitar Rp40 miliar, namun ketika sudah sampai di Indonesia bertambah 2 kali lipat menjadi Rp90 miliaran.
Dari semua jenis bisnisnya yang ia akui mencapai 10 jenis bisnis, Rudy mengungkapkan bahwa justru bisnis retail space di bandara lah yang paling menjanjikan.
"Sebenernya, bener yang paling untung itu bener-bener yang retail itu volumenya tinggi (keuntungannya besar)," tutur Rudy.
Sedangkan jika penjualan mobil penjualan paling banyak adalah 19 unit dalam sebulan.
Jika sedang sepi penjualan mobil bahkan tidak menjapai 10 unit.
"Kalau mobil paling banyak penjualan itu 19 unit sebulan dengan perputaran sekitar Rp150 miliar untuk mobil tapi itu kalau lagi banyak. Kalau lagi sepi paling cuma enam, lima, empat."
Terlebih ketika pemerintah mengedarkan kebijakan tentang PPNBM, dan pajak mobil menjadi naik.
"Ketika kebijakan pemerintah mengenai PPNBM beredar, pajak mobil naik dari 75 persen menjadi 125 persen, nggak ada jualan, nol, sama sekali.
Jadi ya, ada bagus, ada jeleknya. Tapi yang bagus memang retail dan yang harganya terjangkau itu yang bisa sustain," ujar Rudy lagi.
Sekarang, total bisnis yang sedang dijalani oleh Rudy berjumlah 10, salah satunya Rumah Produksi atau Production House yang bekerja sama dengan Raffi Ahmad.