Tabloid-Nakita.com - “Baterainya belum soak, jadi dia belum bisa diam.” Celetukan lucu itu mungkin sering kita dengar. Utamanya ditujukan untuk melabel anak yang lincah seolah tak kenal lelah. Padahal, bila anak ”tak bisa diam”, otak makin terangsang, pun memperkuat saraf-saraf jaringan otak. Alhasil, otak mampu bekerja, berpikir, merekam, dan mengingat dengan optimal. Tak keliru bila dikatakan bahwa tubuh yang aktif dapat mencerdaskan otak dan membuat anak semakin pintar.
Ya, tubuh yang aktif akan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan memperbanyak asupan oksigen. Nah, banyaknya oksigen dalam tubuh membuat tubuh semakin kuat dan tidak mudah lelah. Oksigen yang diedarkan ke otak juga akan lebih lancar dan banyak. Otomatis akan memengaruhi kemampuan berpikir dan kemampuan otak mengendalikan fungsi tubuh yang lain.
Teori itu didukung riset dari Illnois University yang mengungkap, volume otak anak yang banyak bergerak akan lebih baik. Dikatakan, pada otak anak yang aktif, terdapat ”materi putih” yang terkait dengan kemampuan menyimpan memori, belajar, dan perhatian. Sang periset, dr. Laura Chaddock-Heyman menegaskan, materi putih ini membuat anak lebih sehat dan dapat lebih mudah mengikuti pembelajaran di sekolah.
Asyiknya, sekolah-sekolah dan taman bermain komersial sekarang banyak yang memiliki sarana taman bermain (playground apparatus), yang terdiri atas berbagai jenis permainan yang terhubung satu dengan yang lain, misalnya tangga, tangga ulir, terowongan, perosotan, dan sebagainya. Ini adalah alat permainan dan stimulasi yang sangat menyenangkan.
Mama Papa juga dapat mengajak si buah hati melakukan aktivitas fisik yang mencerdaskan otak. Ragam stimulasi ini cukup nyaman untuk anak karena sesuai dengan tahapan psikologis anak yang masih egosentris, ingin menang sendiri, serta tidak dipaksa untuk bekerja sama dengan anak lain. Berikut ini aneka aktivitas fisik yang disesuaikan dengan usia anak.
Narasumber: Martina Rini S. Tasmina, SPsi, Pernah menjadi tim pengajar sekolah dan tim manajemen SD Internasional
Halaman berikutnya -->
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Hilman Hilmansyah |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR