Nakita.id – Ada anggapan, sperma terlalu cair menyebabkan kegagalan pembuahan. Ternyata, pendapat ini tidak benar, Mama Papa. Pasalnya, sperma adalah sel benih laki-laki yang berbentuk mirip kecebong dan tidak bisa mencair. Lain halnya dengan cairan ejakulat/semen (air mani). Saat lelaki mengalami ejakulasi, normalnya akan keluar cairan ejakulat/semen (air mani), yang mengandung sperma. Jika dianalogikan, mangkok berisi air yang di dalamnya ada kecebongnya.
Umumnya, cairan ejakulat ini kental dan dapat diregangkan. Kekentalan semen dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya frekuensi ejakulasi. Semakin sering ejakulasi, semakin cair semennya alias encer. Namun semen yang encer ini tidak selalu menandakan sperma yang buruk. Pasalnya fungsi semen atau air mani tersebut sebagai nutrisi untuk sperma dan medium pembawa sperma. Namun untuk penilaian air mani dapat dari jumlah, kadar keasaman dan waktu pencairan.
Normalnya, cairan ejakulat mempunyai waktu pencairan (liquefication time), dari cairan ejakulat yang tadinya seperti gel, secara perlahan akan mencair. Hal ini terjadi agar sperma dapat mudah bergerak ke dalam rahim.
Selain frekuensi ejakulasi yang sering, ada beberapa faktor lain yang berpengaruh terhadap encernya cairan ejakulat (semen), yaitu: merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, mengalami stres psikologis, mengenakan celana terlalu ketat dalam jangka waktu lama, berendam dalam air sangat panas.
Untuk mengatasi cairan ejakulat (semen) yang cair, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
* Memperbaiki pola konsumsi.
Papa dianjurkan menerapkan pola makan rendah lemak, tinggi protein, serta memperbanyak konsumsi sayuran dan biji-bijian. Papa juga diminta mengonsumsi banyak bahan makanan dengan kandungan vitamin C dan antioksidan yang dapat menekan risiko kerusakan sperma, selain juga mengonsumsi mineral zink yang dapat meningkatkan volume air mani dan produksi sperma. Zat gizi lain yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sperma, antara lain asam amino, asam folat, kalsium, dan vitamin D.
* Menjaga berat badan tetap ideal.
Dengan menjaga BB tetap ideal, maka keseimbangan hormonal yang memengaruhi produksi sperma juga akan terjaga. Untuk mengetahui BB ideal seorang lelaki. Dengan melihat indeks massa tubuh,rumusnya IMT = berat badan (kg)/(tinggi badan x tinggi badan (m).
* Terapkan gaya hidup sehat.
Setop merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, dan hindari stres. Selain itu, cukup istirahat, sedikitnya tidur kurang lebih 8 jam per hari.
* Jaga wilayah kelamin agar tidak mengalami panas berlebihan.
Panas di wilayah alat kelamin dapat memengaruhi produksi sperma. Hindari mandi atau berendam dalam air sangat panas. Hindari pula mengenakan celana yang terlalu ketat.
Tahukah, Mama Papa ... saat seorang lelaki mengalami ejakulasi, dia mengeluarkan cairan ejakulat atau semen atau air mani, kurang lebih sebanyak 3 ml. Setiap 1 ml air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta sperma. Selanjutnya, sel sperma ini akan bergerak menuju rongga rahim dan berebutan mencapai sel telur. Hanya sel sperma terbaiklah yang berhasil masuk ke dalam rahim untuk membuahi sel telur dan satu sel telur hanya bisa dibuahi oleh satu sperma terbaik.
Nah, seperti apa sperma yang berhasil membuahi sel telur? Baca ulasan ahlinya, dr. Aidrus, SpOG dari RS Medistra Jakarta di rubrik PRAKEHAMILAN Tabloid nakita edisi 929 yang terbit Rabu, 18 Januari 2017.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Utami Sri Rahayu |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR