Nakita.id – Gumoh atau keluarnya isi lambung berupa cairan, meski mirip tapi tidak sama dengan muntah. Muntah biasanya didahului dengan rasa mual, kontraksi perut dan mengeluarkan banyak cairan. Lalu, adakah bahayanya jika bayi gumoh berlebihan? Bagaimana mencegahnya?
Baca juga: Mengenal gumoh pada bayi
Seperti ditulis dalam tabloid Nakita Edisi 837, gumoh memang normal terjadi pada bayi usia 12 hingga 16 minggu. “Pada bayi baru lahir, frekuensi gumoh yang normal adalah minimal satu kali setiap hari. "Ibu tidak perlu mencemaskan gumoh ini jika berat badan bayi masih dalam rentang normal dan bayi tetapt terlihat happy,” ujar dr. Arum Gunarsih, SpA. Selain itu, seiring bertambahnya usia, gumoh bayi akan berhenti.
Namun, Ibu perlu mewaspadai tanda-tanda gumoh yang tidak normal misalnya setelah gumoh bayi terlihat sesak napas bahkan kulit menjadi biru dan terlihat lemas. Apalagi, jika gumohnya berlebihan dan berkali-kali. Cairan gumoh yang tidak normal bisa disertai darah atau cairan berwarna hijau kuning. Jika selama itu berat badan bayi tidak mengalami kenaikan, bisa jadi penyebabnya adalah gumoh. Gumoh yang tidak normal juga menyebabkan bayi tidak mau menyusu.
Baca juga: 6 langkah kurangi frekuensi gumoh
Hal-hal di atas merupakan kondisi gumoh yang tidak normal dan butuh penanganan medis. Jika didiamkan, bayi bisa terkena radang saluran pencernaan bagian atas akibat masuknya asam lambung ke kerongkongan. Tidak hanya itu, gumoh yang berlebihan dan berbahaya ikut berdampak pada tinja bayi. Lalu, apa yang bisa Ibu lakukan untuk mencegah bayi gumoh berlebihan?
Baca juga: Mengapa bayi gumoh?
Posisi tubuh bayi ternyata sangat penting mencegah terjadinya gumoh, terutama saat makan atau menyusu. Setelah menyusu, bayi harus dalam posisi tegak selama 30 menit dan buatlah ia bersendawa. Untuk membuat bayi bersendawa, caranya mudah. Posisikan bayi dalam keadaan tegak sambil digendong atau duduk selama 10—15 menit dengan menopangnya pada salah satu tangan, sementara tangan yang satu mengusap-usap punggung bayi hingga ia bersendawa. Hindari mengayun bayi atau bayi langsung bergerak aktif setelah menyusu. Jika bayi menyusu dari botol, perhatikan takarannya, jangan berlebihan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR