Nakita.id – Ibu sudah berolahraga, mengurangi makan dan berbagai cara lainnya agar menghilangkan lemak di perut. Namun, mengapa masih saja gagal ya? Ternyata ada kebiasaan yang membuat Ibu jadi susah menghilangkan lemak di perut. Berikut kebiasaan yang sebaiknya Ibu hindari agar bisa memiliki perut rata dan lingkar pinggang yang mengecil.
Baca juga: Ini resep alami menghilangkan lemak di perut dan paha dalam dua minggu
1. Stres
Saat stres, hormon kortisol akan meningkat. Peningkatan kadar hormon juga menyebabkan insulin lebih tinggi sehingga akan berbahaya jika Ibu mengonsumsi makanan manis dan berlemak. Selain itu, saat stres makanan kerap menjadi sesuatu yang dapat menenangkan. “Saat sering stres artinya tingkat kortisol tinggi dan nafsu makan akan lebih tinggi. Lemak perut juga akan semakin bertambah,” ujar Shawn M. Talbott, PhD, seorang ahli gizi.
2. Terlalu banyak mengonsumsi garam
Terlalu banyak makan garam ternyata dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam membakar lemak. Kondisi ini akan membuat lemak justru pindah ke daerah perut. Makanaan asin akan menyebabkan berat air atau Ibu akan merasa kembung. “Garam mungkin tidak langsung meningkatkan lemak tubuh, tetapi dapat meningkatkan retensi air yang membuat tubuh kurang mampu menyerap air,” ujar Lisa Moscovitz, RD, ahli diet di NY Nutrition Group.
Baca juga: 5 tanda Mama memiliki lemak di perut
3. Tidak banyak makan serat
Dengan banyak mengonsumsi serat, Ibu akan lebih mudah merasa kenyang sehingga makan lebih sedikit. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Department of Food Science and Nutrition, University of Minnesota mengungkapkan sebanyak 39% orang yang mengonsumsi serat menjadi lebih mudah kenyang dan 22% orang jadi mengurangi asupan makan. Serat dapat membantu pengosongan lambung yang lebih lambat dan meningkatkan waktu yang dibutuhkan untuk mencerna dan menyerap nutrisi.
Baca juga: Pola makan yang bisa menurunkan berat badan dengan cepat
4. Duduk terlalu lama
Para peneliti di Inggris pada 2013 menunjukkan bahwa duduk dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan lemak berdiam diri lebih lama di perut. Selain itu, duduk terlalu lama juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Duduk terlalu lama karena pekerjaan misalnya harus diimbangi dengan olahraga teratur. Duduk dalam jangka waktu lama juga akan memengaruhi peningkatan kadar gula dalam darah.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR