Nakita.id - Memilihkan makanan bergizi dan membatasi pilihan makan sering dilakukan seorang ibu untuk anaknya. Niat Ibu memang baik, ingin agar anak tumbuh sehat. Namun, niat baik tidak akan berakibat baik jika caranya tidak baik. Jika salah taktik, bukannya makan dengan lahap, anak malah kehilangan selera. Coba perhatikan taktik-taktik berikut ini, apakah Ibu pernah menerapkannya?
Memaksa Anak Makan Lebih Banyak
Beberapa kajian menyimpulkan bahwa memfokuskan perhatian pada makan dalam jumlah tertentu bisa mengakibatkan makan secara berlebihan dan akibatnya menurunkan tingkat sensitivitas terhadap jumlah kalori yang dikonsumsi. Dengan kata lain, mendorong anak untuk makan lebih banyak mengajarkan mereka makan secara berlebihan.
Paksaan juga bisa menghasilkan efek yang berlawanan. Sebuah kajian pada 2006 dalam jurnal Appetite menemukan anak-anak malah cepat kenyang dan tidak mau makan lagi ketika dipaksa. Alhasil, ia hanya makan sedikit.
Anak juga menunjukkan ketidaksukaan terhadap makanan tertentu jika ia dipaksa untuk memakannya, seperti sayuran. Studi longitudinal lain telah menunjukkan bahwa ketika paksaan untuk makan tinggi, asupan buah dan sayuran jadi lebih rendah.
Baca juga : Cara Alami Agar Anak Mau Makan Banyak dan Sehat
Menggunakan Permen Sebagai Reward
Menggunakan permen untuk mendorong anak menyantap makanan sehat, seperti sayur-sayuran, adalah pendekatan yang juga kerap digunakan. Tapi riset menunjukkan anak-anak justru belajar untuk lebih menyukai permen - yang menjadi reward - ketimbang sayur-sayuran. Beberapa anak malah mulai membenci sayur-sayuran. Menggunakan permen untuk menghargai atau memotivasi perilaku baik bisa meningkatkan kesukaan anak-anak akan permen.
Sebagian orang tua melarang anaknya mengkonsumi permen, makanan penutup (dessert), soda dan makanan lain yang tidak sehat di dalam rumah. Beberapa kajian menunjukkan bahwa pembatasan akses pada makanan lezat seperti itu malah mendorong anak-anak memakannya secara berlebihan ketika disediakan.
Ada Cara Lain
Seperti yang bisa dilihat, bahkan dengan niat baik, beberapa pendekatan makan mungkin memiliki efek samping negatif yang menyebabkan komplikasi makanan dan selera makan terhadap anak-anak. Kabar baiknya adalah bahwa ada beberapa cara tentang bagaimana memberi makan anak-anak secara efektif, yaitu :
1. Jadwalkan makan utama dan kudapan. Tingkat kesibukan para orangtua bisa mengacaukan jadwal makan. Namun, anak-anak berkembang dalam kepastian, jadwal dan rutinitas, begitu juga dengan nafsu makan mereka.
Makanan-makanan dan kudapan-kudapan yang dijawalkan dengan selang waktu teratur membuat anak bisa memprediksi kesempatan-kesempatan untuk makan sepanjang hari, membantunya memenuhi kebutuhan gizi sekaligus mengatur nafsu makan.
2. Beri batas-batas. Menerapkan batas-batas dan kebijakan bisa membantu anak-anak mengatur apa yang mereka makan. Sebuah batas, seperti kebijakan tidak boleh ngemil sebelum makan malam, atau mengatur konsumsi permen, atau menutup dapur antara waktu makan, adalah strategi untuk mengelola makanan di rumah tanpa terlalu membatasi. Seiring waktu, batas-batas ini mengajarkan anak bagaimana mengelola nafsu makan, cara makan dan apa yang dimakan.
Baca juga : 5 Cara Meningkatkan Nafsu Makan Anak
3. Beri anak-anak pilihan yang jelas. Biarkan anak memutuskan apa yang dimakannya dengan memberi dia pilihan. Strategi memberikan anak-anak Ibu yang lebih muda dua pilihan dan yang lebih tua tiga pilihan bisa berhasil dengan baik. Contohnya, Ibu bisa bertanya, “Apakah kamu mau roti dengan selai kacang atau sereal dengan susu cokelat?” Begitu juga jika anak yang lebih tua akan terlambat makan malam, Ibu bisa bertanya sebelumnya, apakah ia akan bergabung di meja makan atau lebih suka disisakan nasi rames.
Ketika anak-anak diizinkan memilih, mereka akan memiliki rasa mengendalikan. Peluang-peluang untuk membuat keputusan terhadap makanan membantu anak-anak membangun otonomi dan kemandirian sehingga bisa menimbulkan kerja sama yang lebih baik seputar makan dan makanan.
4. Monitor apa yang anak makan. Memberi perhatian pada apa yang anak makan sepanjang hari memungkinkan Ibu membuat penyesuaian-penyesuaian. Contohnya, jika ada yang berpesta ulang tahun di sekolahnya, Ibu bisa membatalkan dessert yang sudah direncanakan di malam hari.
Baca juga : Anak Susah Makan Sayur? Trik Ini Bikin Anak Enggak Bisa Ngeles Lagi
Pendekatan negatif dalam memberi makan anak mungkin dapat menggagalkan nafsu makan si kecil, sehingga terjadi pergeseran preferensi makanan dan mempengaruhi hubungan perkembangan anak terhadap makanan. Cara positif, bagaimanapun, dapat menyebabkan kebiasaan makan yang sehat, termasuk pilihan makanan bergizi, makan secara sadar dan hubungan positif dengan makanan.
Sementara makanan adalah penting, itu sebabnya ibu sebagai orangtua harus bisa membesarkan anak yang memiliki pola makan sehat dari kecil dengan cara atau pendekatan yang tepat pula.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR