Nakita.id - Ada banyak jenis kereta dorong dan gendongan bayi yang bisa Ibu beli di luar. Saat memilih, sebaiknya Ibu tidak hanya memikirkan dari segi warna dan ukurannya saja, melainkan juga dari segi keamanannya.
Survei di Amerika Serikat memperlihatkan, dua anak mengalami cedera dalam setiap jam akibat penggunaan kereta dorong dan gendongan karena kurang hati-hati. Menurut Kristi Roberts, peneliti dari Center for Injury Research and Policy di Nationwide Children's Hospital, cedera ini dapat berdampak cukup serius pada anak.
"Mayoritas jenis cedera yang terjadi adalah cedera kepala. Ini mengkhawatirkan, sebab umumnya cedera kepala dan gegar otak pada anak balita bisa menimbulkan konsekuensi jangka panjang terhadap perkembangan kognitifnya," kata Roberts.
Bagian tubuh anak lainnya yang paling sering mengalami cedera adalah kepala dan wajah. Kebanyakan cedera mengenai jaringan lunak, sehingga akibatnya anak mengalami memar atau benjol, demikian menurut studi yang dilakukan Roberts.
Sekitar 7% anak yang mengalami cedera akibat gendongan dan 2% anak yang mengalami cedera akibat kereta dorong dilaporkan harus dirawat di rumah sakit. Menurut Roberts, ini berarti dalam satu hari kira-kira ada satu anak masuk rumah sakit akibat cedera.
"Cara mencegahnya mudah. Pastikan anak mengenakan sabuk pengaman setiap kali duduk di kereta dorong. Saat menggendong anak, pasang tali yang tersedia sehingga gendongan Ibu tidak longgar sehingga bayi mudah jatuh karena sering bergerak," kata Roberts.
Sementara Dr. Robert Glatter, seorang dokter spesialis gawat darurat dari Lenox Hill Hospital, New York City, mengimbau para orangtua tidak menggunakan ponsel saat sedang mendorong kereta maupun menggendong bayi.
"Satu detik saja perhatian teralih dari bayi dan jalan di depan, Ibu bisa salah melangkah, jatuh, atau menabrak sesuatu. Ini bisa membuat bayi cedera, begitu juga ibu," kata Glatter.
Jadi, hati-hati saat menggunakan kereta dorong dan gendongan ya, Bu.
Penulis | : | Irene Harris |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR