Nakita.id - Melahirkan di rumah sakit tidak sepenuhnya menjamin keamanan untuk Ibu dan bayi. Pasalnya, bisa saja bayi baru lahir tertukar di rumah sakit karena kelalaian dan kesalahan yang dilakukan petugas di sana.
Salah satu contoh kasus, pada bulan Desember 2016 lalu, Tammy Van Dyke, seorang ibu dari Minnesota, menggugat sebuah rumah sakit karena anaknya yang lahir di tahun 2012 tertukar dengan bayi orang lain ketika menjadi pasien di Rumah Sakit Abbott Northwestern. Anak kandung Tammy malah diberikan kepada ibu lain yang baru saja melahirkan anak kembar dan tidak melihat bahwa bayi laki-laki yang telah diberikan padanya bukanlah anak kandung sebenarnya.
Hal serupa juga terjadi di RSUD Banten pada Desember 2016. Dilansir oleh merdeka.com (14/12), pria bernama Endang Sujana mengamuk di hadapan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, setelah melihat bayi yang disusui oleh istrinya berjenis kelamin perempuan. Sebelumnya bayi yang dilahirkan pada Selasa (13/12) sekitar pukul 04.00 WIB, diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Baca juga : Mama, Dampingi Perawatan Bayi Kuning di Rumah Sakit
Tentu kasus-kasus seperti itu membuat para orangtua khawatir hal ini bisa saja terjadi pada kita. Menanggapi hal ini, ada pertanyaan yang mengarah tentang seberapa sering bayi tertukar di rumah sakit. Apa yang dapat seorang ibu lakukan untuk menjaga bayi tetap aman selama dirawat di ruang terpisah?
Keselamatan Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit
Sejatinya, rumah sakit melakukan perawatan dan menjaga keamanan bayi baru lahir dengan sangat serius. Sebagian besar unit yang memiliki ruang bayi, termasuk ruang persalinan dan NICU (neonatal intensive care unit) merupakan unit terkunci, yang berarti tidak bisa dimasuki oleh selain petugas.
Seorang anggota keluarga yang hendak mengunjungi Ibu setelah melahirkan, misalnya, mungkin bisa masuk ke lantai khusus ibu dan bayi, tapi tidak dapat meninggalkan lantai tersebut tanpa pengawasan staf perawat atau satuan keamanan. Jadi, bersikaplah maklum jika petugas rumah sakit melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada pengunjung yang membawa bayi keluar ruangan.
Di rumah sakit, keselamatan bayi dijaga dengan cara menerapkan beberapa jenis aturan demi mencegah tertukarnya bayi. Salah satunya, harus mengikuti sistem identifikasi berkas-berkas yang memuat data ibu dan bayi baru lahir.
Baca juga : 5 Rumah Sakit Penyedia Program Bayi Tabung Murah
Setiap kali seorang perawat meninggalkan ruangan dengan membawa bayi, ia harus terlebih dahulu memverifikasi dengan data yang cocok. Setelah kembali lagi membawa bayi, proses ini diulang untuk memastikan bahwa bayi yang sama akan diberikan kepada orangtuanya. Scanning terhadap kode angka di gelang peneng bayi dan ibu juga digunakan di beberapa rumah sakit untuk memverifikasi kecocokan data.
Meskipun sistem sudah berjalan, kesalahan masih bisa terjadi. Keterangan pada gelang tangan atau kaki bayi baru lahir dapat dilepas atau diganti dengan mudah. Jika, staf perawat lalai dan tidak mengikuti aturan yang tepat, atau orangtua mungkin terlalu lelah untuk melihat perubahan yang telah terjadi, bayi bisa saja ditukar.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR