Saat ini, di Indonesia tidak mudah untuk melacak jumlah kasus bayi tertukar secara tidak sengaja di rumah sakit. Kalaupun pihak rumah sakit mencatatnya, data ini hanya dapat diakses secara internal saja. Ditambah, sulit untuk menentukan bayi yang tertukar apabila tidak ada laporan pengaduan.
Namun, proses identifikasi yang ketat paling tidak membuat kita jadi lebih yakin bahwa risiko tertukar bisa diminimalisasi. Selain itu, penting bagi Ibu dan juga Ayah untuk selalu mengecek kembali semuanya sebelum meninggalkan rumah sakit dengan bayi.
Baca juga : Semua Bayi Baru Lahir Cenderung Kuning
Yang Dapat Ibu dan Keluarga Lakukan untuk Melindungi Bayi
Hal yang dapat Ibu dan keluarga lakukan untuk melindungi diri dan bayi ketika berada di rumah sakit adalah menyadari bahwa kesalahan atau kejahatan dapat saja terjadi. Dari situ, lakukan pencegahan sedini mungkin. Simak tip berikut ini:
1. Cek ciri khas fisik bayi secara langsung begitu ia lahir, seperti jenis kelamin, wajah, rambut, warna kulit, tanda lahir, lesung pipi, dan lainnya kalau ada. Minta pendamping persalinan kita (ayah atau nenek si bayi) untuk mencermati dengan saksama ciri-ciri fisik itu. Bukan tidak mungkin Ibu terlalu lelah atau mengantuk untuk mengamati semuanya.
2. Cek label pada gelang peneng dan juga boks bayi, apakah data yang tertulis sama dan benar, yaitu: waktu dan tanggal lahir bayi, nama ibu, metode persalinan, dan nama dokter atau bidan yang menangani.
3. Cocokkan keterangan pada bayi dengan berkas-berkas yang ada pada perawat atau pada ibu.
4. Tanyakan dengan mendetail mengenai prosedur keamanan bayi baru lahir di rumah sakit.
5. Kenakan pakaian atau perlengkapan khas pada bayi, sehingga mudah dikenali.
6. Mintalah perawatan satu ruangan dengan bayi atau rooming in. Jagalah bayi di dalam ruangan bersama Ibu. Langkah ini lebih aman daripada menitipkannya di kamar bayi. Jika ibu berbagi ruangan dengan ibu lain, pastikan boks bayi selalu berada dalam jangkauan ibu.
Dengan melakukan langkah-langkah tadi, Ibu dan Ayah sudah melakukan langkah pengamanan bayi dan memperkecil kemungkinan bayi tertukar.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR