Baca juga : Agar Bayi Tak Mudah Sakit di Musim Hujan
Saat memegangi tangan Cooper di inkubator, Kerrie mendapatkan ide cemerlang. “Cooper terlihat kesepian tanpa Lucas di sampingnya setelah bersama-sama di dalam perut selama delapan bulan,” tuturnya. Bukankah lebih baik jika Lucas menemani Cooper di sana? Ide ini ia sampaikan pada seorang perawat dan langsung disambut dengan baik. Begitu Lucas ditempatkan di ranjang sebelah Cooper, si kembar saling mengulurkan tangan dan mencengkeram tangan masing-masing.
Cooper tampak begitu lemah dan sakit di sebelah Lucas. “Mungkin ini akan memberikan Cooper kekuatan yang ia butuhkan untuk terus berjuang.” Kerrie meyakinkan dirinya. Dan benar saja, seminggu kemudian, Cooper terlihat semakin kuat dan ketika ia berusia empat minggu ia dipindahkan ke unit perawatan khusus. Dan Kerrie akhirnya dapat memeluk Cooper untuk pertama kalinya setelah 1 bulan.
Baca juga : Waspada Kesalahan Diagnosis Demam Berdarah
Cooper akhirnya keluar dari rumah sakit tapi tetap membutuhkan check-up untuk mengetahui apakah ia masih mengalami pendarahan otak. Kemudian ketika ia berusia tujuh bulan, Cooper didiagnosis mengidap cerebral palsy dan hidrosefalus, yang berarti ada terlalu banyak cairan di sekitar otak.
Dokter mengatakan bahwa Cooper akan kesulitan belajar dan mungkin berjuang untuk belajar berjalan. Dan memang, ketika Lucas pun mulai mengambil langkah pertamanya pada usia 16 bulan, Cooper masih belum bisa berdiri.
Perkembangan Cooper masih tertinggal jauh dari Lucas. Tapi satu hal yang selalu membuat Kerrie merasa lebih baik, yaitu ikatan yang tak tergoyahkan antara Cooper dan Lucas. Ikatan antara si kembar tak bisa dipungkiri dan Kerrie benar-benar percaya jika bukan karena Lucas, Cooper mungkin tidak dapat sembuh.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR