Nakita.id - Banyak ibu pantang memberikan empeng pada bayi untuk menenangkannya ketika rewel, karena berpikir ini bisa membuat bayi berhenti menyusu. Apa benar begitu?
"Banyak orang berpikir, pemberian empeng bagi bayi bisa mengganggu produksi ASI," kata Dr. Joel L. Bass, Kepala Departemen Kesehatan Anak dari Newton-Wellesley Hospital, Massachusetts.
Kemiripan bentuk empeng dengan puting ibu dianggap bisa membuat bayi jadi bingung dan tidak bisa membedakan antara puting ibu dan empeng, sehingga ini akan membuat refleks mengisap bayi jadi berkurang. Beberapa pihak juga menganggap pemberian empeng pada akhirnya bisa membuat bayi jadi lebih suka mengempeng dan waktu yang dihabiskan untuk menyusui pada Ibu pun berkurang. Karena bayi jadi lebih jarang menyusui, produksi ASI ibu pun bisa semakin berkurang. Lama kelamaan, bayi pun akan berhenti menyusui.
Bass menambahkan, larangan memberikan empeng bagi bayi merupakan salah satu butir dari kebijakan global "Baby-Friendly Hospital Initiative" yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO dan United Nations Children's Fund pada 1991, dengan tujuan agar bayi yang dilahirkan bisa mendapatkan awal terbaik dalam hidupnya. Selain larangan memberikan empeng untuk bayi, kebijakan ini juga menganjurkan inisiasi menyusui dini dan penempatan ibu dan bayi dalam satu kamar agar bisa dirawat gabung.
Hasil penelitian Bass dan rekan-rekannya yang dimuat di JAMA Pediatrics Agustus 2016 mengungkapkan beberapa kelemahan dalam kebijakan global tersebut, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan terjadinya Sudden Unexplained Postnatal Collapse (SUPC) atau memburuknya kondisi bayi secara tiba-tiba setelah lahir tanpa penyebab yang jelas, yang dapat menyebabkan kematian mendadak. SUPC umumnya dapat terjadi dalam kurun waktu satu minggu pertama kehidupan bayi.
Bass menyebutkan, ada bukti kuat yang menyatakan bahwa pemberian empeng bisa membantu melindungi bayi dari sindrom kematian mendadak pada bayi (sudden infant death syndrome atau SIDS). "Yang perlu diperhatikan itu adalah waktu pemberiannya," tambah Bass. Lembaga American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar pemberian empeng untuk bayi ditunda hingga bayi sudah terbiasa dengan aktivitas menyusui, yaitu saat bayi berusia 3-4 minggu.
"Banyak studi memperlihatkan adanya penurunan SIDS hingga sekitar 50-60% dengan pemberian empeng pada bayi," kata Bass lagi. Hingga kini, masih belum diketahui penyebab penurunan angka SIDS. Namun, diduga pemberian empeng ini bisa membantu menjaga jalan napas bayi selama tidur dan membuat bayi lebih berusaha untuk bernapas.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Irene Harris |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR