3. Bersiaplah untuk mengatakan "tidak".
Setelah Ibu sudah menjelaskan bahwa anak tidak diperbolehkan untuk merusak mainan atau furnitur, namun ia masih tetap melanjutkan dan ingin merusaknya, sebaiknya Ibu katakan "tidak" kepadanya. Jangan takut untuk menghadapinya bahkan jika anak marah-marah. Dengan begini, anak akan dengan cepat belajar bahwa ketika Ibu sudah mengatakan "tidak", itu berarti benar-benar tidak boleh dilakukan.
Baca juga : 5 Kebiasaan Buruk yang Umum Terjadi Pada Anak Serta Solusinya
4. Alihkan perhatian anak daripada mendebatnya.
Jangan tunggu sampai Ibu harus berdebat dan anak melawan Anda. Pencegahan selalu lebih efektif. Jadi, jika Ibu melihat anak akan merobek buku atau merusak mainan, alihkan perhatiannya dengan aktivitas yang lebih tepat. Tawarkan anak mainan atau game yang berbeda, dan kemudian bermain bersama-sama dengannya, sehingga anak benar-benar merasa terlibat. Dengan cara itu, Ibu dapat menghindari kekacauan sebelum benar-benar terjadi. Ya kan?
5. Gunakan pujian secara efektif.
Ketika si kecil memainkan mainannya dengan cara yang benar dan meninggalkannya dalam kondisi ia menemukannya, jangan lupa untuk memberinya pujian. Bilang padanya betapa Ibu merasa senang karena ia telah bemain dengan begitu manis.
Ia akan berbinar-binar mendapatkan komentar positif dari Ibu. Dengan begitu, ia cenderung tidak ingin merusak mainannya lagi. Menghargai perilaku positif biasanya lebih efektif ketimbang menghukum perilaku negatif.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR