Nakita.id – Dalam pengasuhan anak, peran ayah diharapkan bisa mengimbangi gaya pengasuhan yang dimiliki Ibu. Dalam hal pengasuhan anak laki-laki, kesamaan gender membuatnya mengidentifikasi diri seperti ayahnya. Berikut beberapa aspek yang perlu dipahami agar Ayah bisa memainkan peran positif yang layak ditiru oleh anak laki-lakinya.
Baca juga: Yang Perlu Mama Lakukan Agar Ayah Berperan dalam Mengasuh Bayi
1. Gaya bicara
Anak memang peniru yang sangat baik. Maka, anak akan dengan mudah meniru kata-kata yang sering ia dengar. Menurut Irma Gustiana Andriani, M.Psi, Psi dalam tabloid Nakita Edisi 860, anak laki-laki akan mulai belajar pada Ayah bagaimana cara berbicara dengan lawan jenisnya, salah satunya Ibu. Jadi, agar ia punya gaya bicara yang penuh empati, Ayah juga harus menerapkannya pada ibu dan anaknya sejak anak berusia dini.
2. Perilaku
“Sosok ayah yang lebih luwes dan berani membuat anak laki-laki belajar bagaimana seharusnya seorang laki-laki berperilaku,” ujar Irma. Anak akan mulai melihat berbagai aspek perilaku yang Ayah lakukan mulai dari keberanian, tanggung jawab, hingga bagaimana bertindak terhadap orang sekitarnya. Jika Ayah ingin anak lebih berani, ajak si kecil bermain permainan yang menantang. Mau punya anak yang bertanggung jawab? Cobalah melatihnya melakukan pekerjaan yang sederhana.
Baca juga: Inilah Kelebihan Ayah dalam Mengasuh Anak
3. Pola pikir
Meski masih terbilang terlalu dini untuk bebicara pola pikir, Ayah tetap harus menanamkan pola pikir yang tepat terhadap anaknya. Pola pikir rasional, tidak mudah terbawa emosi dan tegar dalam menghadapi sesuatu adalah yang perlu ditanamkan pada anak. Cobalah untuk mendengarkan apa yang anak rasakan selama seharian agar Ayah bisa mengajarkan apa yang seharusnya ia lakukan.
Baca juga: Yang Perlu Dilakukan Ayah Untuk Mendukung Ibu Menyusui
4. Emosi
Ayah merupakan kunci dari pengelolaan emosi yang baik pada anak. Menurut Dr. Gail Gross, seorang penulis buku sekaligus ahli parenting dan psikologi keluarga di Inggris, kasih sayang ayah sangat berkontribusi kepada tingkat kedisiplinan anak. Selain itu, kasih sayang juga meningkatkan rasa percaya diri anak serta tingkat kebahagiaannya. “Tak hanya soal emosinya, anak yang dekat dengan ayah juga memiliki perkembangan otak yang lebih baik sehingga berpengaruh pada prestasi akademisnya,” tambah Gross.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR