Nakita.id - Kemampuan bersosialisasi setiap anak berbeda-beda. Hal ini bergantung pada usia serta karakter anak tersebut. Saat berusia 2-3 tahun, anak biasanya mulai belajar mencari perhatian dan melakukan kontak sosial dengan orang lain, seperti mengatakan "halo" dan "dadah". Anak juga sudah bisa menjawab bila diajak bicara dan tertawa ketika ada yang dianggapnya lucu.
Menjelang usia 4 tahun, anak semakin terampil bermain. Ia mulai mau bermain secara bergiliran dan sudah punya inisiatif untuk berbicara dengan orang lain. Kemampuan bersosialisasinya akan terlihat lebih mahir saat memasuki usia 5 tahun, karena anak sudah bisa bekerja sama saat bermain dengan anak-anak lain. Ia pun sudah bisa mengeluarkan perintah ("stop!") dan lebih aktif berbicara.
Keterampilan bersosialisasi anak ditambah kemampuan emosional yang baik akan membentuk anak menjadi pribadi yang cerdas. Kedua kemampuan ini akan menentukan kualitas relasi yang dijalin anak dengan orang lain di masa depan, serta bagaimana ia berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
Anak belajar bersosialiasi melalui aktivitas bermain dengan anak-anak lain. Itu sebabnya, tidak ada cara lain yang bisa meningkatkan kemampuan sosialisasi anak selain mendorong anak lebih sering bermain dengan teman-temannya. Namun, kegiatan ini juga bisa dilakukan bersama Ibu di rumah. Inilah beberapa ide permainan yang bisa dilakukannya:
1. Bermain Bergiliran
Permainan ini mengajarkan si kecil pentingnya berbagi. Saat sedang bermain, berikan dia mainan kesukaannya. Awalnya, biarkan dia memainkannya sendiri, kemudian baru tanyakan apakah Ibu boleh memainkannya. Saat ia bersedia berbagi, tunjukkan ekspresi senang agar ia tahu Ibu menghargai tindakannya berbagi mainan.
2. Keluarga Boneka
Kumpulkan beberapa boneka dan ajak anak untuk bermain bersama boneka-boneka tersebut. Buat cerita tentang boneka tersebut, berikan peran berbeda-beda, juga suara yang berbeda-beda. Berikan satu boneka pada si kecil dan biarkan dia ambil peran dalam cerita. Bercakap-cakaplah dengan boneka yang dipegang si kecil. Misalnya, bertanya apa yang sedang dilakukan boneka atau makanan kesukaannya. Biarkan si kecil menjawab mewakili boneka tersebut. Permainan ini tidak hanya memperkenalkan keterampilan bersosialisasi namun juga merangsang daya khayal anak.
3. Bekerja Sama di Rumah
Berikan alat kebersihan mini untuk anak, seperti kemoceng, sapu, sikat, dan lain-lain. Saat Ibu membersihkan rumah, mintalah si kecil membantu menggunakan alatnya sendiri. Lihatlah betapa dia semangat menirukan gerakan Ibu! Puji usahanya membantu Ibu agar dia tahu bahwa bantuannya itu sangat bermanfaat. Ibu juga bisa memberinya tugas menyirami tanaman di halaman untuk mengajarinya lebih terlibat dalam tugas sehari-hari, sehingga ia bisa tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Irene Harris |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR