Nakita. id - Masih kecil dan tak berdaya, Girish adalah anak berusia 1 tahun yang sangat membutuhkan transplantasi hati untuk melawan penyakit hati kronis dan penyakit bernama Caroli ini. Dengan transplantasi, ia bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan tumbuh menjadi anak yang sehat, bahagia. Ayahnya, Nityanand hanya memiliki penghasilan Rs 10.000 atau setara dengan Rp 2.000.000 per bulan sebagai juru masak di sebuah mess lokal dan membantu kebutuhan pembiayaan transplantasi.
Diagnosis tepat waktu tetapi terlambat dalam pengobatan
Kakak laki-laki dari Girish bernama Yatin yang berusia 5 tahun sangat senang ketika adiknya lahir. Ia telah mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia ingin saudara baru untuk teman bermain. Setahun kemudian, Yatin sangat protektif tentang Girish. Ia takut perut saudaranya akan meledak karena bengkak. Yatin sedang menunggu untuk operasi adiknya dan membuatnya merasa lebih baik lagi.
Baca juga : 4 Penyakit Langganan Anak
Tabah dan kuat, orang tuanya, Nityanand dan Meera tertawa tentang imajinasi aktif Yatin dan ketakutannya. Sebagian besar waktu, mereka lupa bahwa Girish sedang sakit. Selain penyakit yang mendera, Girish adalah bayi yang normal dan bahagia. Ia mampu mempelajari kata-kata pertamanya, mulai berjalan dan mengenali anggota keluarganya. Tapi dengan kondisi perut buncit, mereka tidak bisa mengabaikan terlalu lama.
Mereka juga tidak bisa mengabaikan rasa bersalah dan menghancurkan perasaan mereka tentang anak bungsunya yang sedang sakit. “Pada usia 5 bulan, dokter mengatakan kepada kami bahwa Girish punya masalah di organ hati. Kami pikir kami tidak harus memberinya terlalu banyak obat-obatan dan membawanya ke dokter ayurveda lokal. Yang membuat kondisinya lebih buruk,” jelas Meera.
Baca juga : 5 Penyakit dengan Gejala Demam yang Sering Dialami Anak
Kedua orangtua menyalahkan diri sendiri karena kondisi yang dialami baby Girish. Tetapi, mereka juga memiliki tanggung jawab lain yaitu biaya pengobatan. Nityanand dan Meera juga merawat ibu dari Nityanand yang terbaring di tempat tidur dan adiknya yang mengalami gangguan mental.
Tidak peduli berapa banyak ia mencoba, Nityanand tidak dapat mengumpulkan dana
Nityanand telah mencoba bekerja di restoran dengan harapan mendapatkan gaji yang lebih baik. Ia bahkan pindah dari desanya di Hiriyadka ke kota yang lebih besar, tapi ternyata biaya yang dikeluarkan lebih mahal. “Kami mencoba untuk mengumpulkan uang, tapi tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mengumpulkan jumlah yang diperlukan untuk transplantasi,” Meera menjelaskan.
Baca juga : 10 Penyakit Paling Berbahaya bagi Anak
Keluarga telah menjual rumah kecil mereka, semua perhiasan Meera untuk pengobatan Girish sejauh ini. Mereka telah menunda menyekolahkan Yatin untuk merawat adik dan ibu dari Nityanand. Tapi melalui semua itu, mereka telah berani dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik di masa sulit ini. Keluarga perlu biaya sebesar Rp342.000.000 untuk pengobatan Girish. Bagi mereka, mengumpulkan uang sebanyak ini tampaknya tidak bisa diraih. Teman dan keluarga telah datang dan membantu mereka tapi bantuannya juga terbatas.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR