Nakita.id - Berbeda dengan puluhan tahun lalu, orangtua zaman sekarang cenderung ingin menjadi teman bagi anak. Di satu pihak ini benar, dalam artian orangtua berusaha untuk memahami cara berpikir anak, dan melakukan pendekatan yang bisa diterima oleh anak pada usianya.
Namun, seringkali keinginan menjadi teman bagi anak ini diwujudkan dengan memenuhi semua yang diinginkan anak. Pada akhirnya, orangtua malah dianggap lemah dan mudah diatur oleh anak. Anak pun tidak belajar untuk menghormati orangtua sesuai dengan perannya sebagai orangtua.
Orangtua yang peduli terhadap anak akan selalu berusaha memberikan contoh yang baik, baik dalam tindakan, kebiasaan, dan perilaku. Untuk itu, hindari melakukan 6 kesalahan saat mengasuh anak yang biasa dilakukan orangtua milenial:
1. Tidak punya aturan
Banyak orangtua sekarang yang "takut" pada anaknya sendiri sehingga tidak pernah menetapkan aturan di rumah. Pokoknya, orangtua ikut saja pada maunya anak. Padahal, anak butuh serangkaian aturan dalam menjalani rutinitas di rumah, agar bisa berkembang secara optimal. Adanya aturan yang dijalankan secara konsisten akan membuat anak merasa aman, nyaman, dan berperilaku lebih baik.
2. Tidak konsisten dalam bersikap
Ketidakkonsistenan dalam bersikap juga merupakan kesalahan orangtua masa kini saat mengasuh anak yang kerap terjadi. Jangan sampai apa yang sering Ibu katakan pada anak malah Ibu sendiri yang melanggar. Misalnya, mengatakan bahwa melanggar lampu merah itu berbahaya, tapi suatu hari Ibu malah menerobos lampu merah saat berkendara bersama si Kecil (apa pun alasannya!). Jadilah panutan dalam berkata-kata maupun bersikap agar bisa menjadi teladan baik bagi anak.
3. Mengabaikan perasaan anak
Beri perhatian pada si Kecil saat ia marah, takut, atau sedih, bukannya malah memarahinya. Sebab, ini malah akan membuat anak merasa tidak dihargai dan tidak dicintai. Jadi, saat ia sedih atau marah, berikan pelukan. Begitu sudah tenang, ajak si Kecil bicara dari hati ke hati. Ia pun akan merasa aman, terlindungi, dan percaya pada Ibu.
4. Terlalu protektif pada anak
Si Kecil tidak boleh main di luar karena Ibu khawatir dia terjatuh? Saat anak bertengkar dengan teman Ibu langsung membelanya? Cukupkan sikap itu sampai hari ini, ya, Bu. Sebab, sikap terlalu protektif ini akan membuat anak tidak bisa melindungi dirinya sendiri ketika ia mengalami masalah sewaktu besar nanti. Jadi, biarkan saja dia bermain, meski ada risiko terjatuh. Biarkan ia menyelesaikan masalahnya sendiri, karena dari situ ia akan belajar tentang hidup.
5. Memberi reward untuk anak dalam bentuk materi
Inilah kesalahan orangtua masa kini saat mengasuh anak, yang efeknya cukup besar. Hadiah yang berbentuk barang, misalnya gawai, sebaiknya tidak diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap keberhasilan anak. Bila anak berhasil melakukan sesuatu, contohnya menang lomba, berikan penghargaan dalam bentuk lain. Misalnya, berlibur bersama, menonton di bioskop bersama, atau makan siang bersama. Memberi hadiah berbentuk materi membuat anak tidak belajar arti motivasi yang sebenarnya.
6. Menganggap anak sama seperti Ibu
Wajah boleh saja mirip, namun si Kecil tetaplah individu yang berbeda. Hindari mendorongnya untuk melakukan sesuatu hanya karena Ibu dulu ingin melakukannya namun tidak bisa. Berfokuslah pada karakternya dan biarkan ia memilih sesuai keinginannya, termasuk dalam memilih teman maupun aktivitas yang ingin dilakukan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Irene Harris |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR