nakita.id.- Anak - anak batita senang mendengarkan cerita dan melihat-lihat gambar di buku, namun rata-rata mereka masih belum mengembangkan keterampilan untuk mengontrol diri mereka sendiri. Itu sebabnya orangtua sebaiknya mengetahui jenis buku yang cocok untuk mereka.
Buku cerita yang dilengkapi kaset mungkin akan menarik perhatian, karena dengan begitu anak-anak tidak hanya akan melihat-lihat kata dan gambar di buku tapi juga mendengarkan dongeng lewat kaset. Buku-buku cerita yang dilengkapi kaset umumnya berharga mahal (dan sulit untuk diperbaiki). Selain itu ia juga masih terlalu muda untuk menyesuaikan gambar-gambar di buku dengan narasi dongeng yang dibacakan dengan cukup cepat. Karena itu, buku berkaset mungkin bukanlah jenis buku yang tepat untuk anak batita saat ia berusaha membaca buku sendirian. Ia mungkin akan lebih senang mendengarkan kaset ceritanya saja, jadi pilihlah buku-kaset yang ceritanya sudah ia ketahui dengan baik atau kaset cerita yang dijual tanpa buku.
Membalik-balik halaman buku yang kertasnya tipis juga masih sulit dilakukan oleh anak berumur dua tahun, Halaman buku pun akan menjadi rentan robek, dan sekali hal itu terjadi, khususnya apabila si kecil merasa frustrasi dengan semua aktivitas yang harus ia lakukan, tingkat kerusakan akan meningkat cepat. Maka untuk si batita yang senang melihat-lihat gambar dalam buku, pilihkan buku-buku yang konstruksinya lebih kokoh, seperti buku yang terbuat dari karton dengan halaman berlapis yang tebal.
Baca juga: Tip Buat Anak Suka Membaca
Psikolog Ann Martin Levefre dari Universitas Nebraska di Amerika Serikat mengatakan, di usia batita, anak-anak sedang mengembangkan semua keterampilannya, termasuk keterampilan motorik halusnya. Ada kalanya mereka "sengaja" merobek buku dan menunjukkan hasilnya kepada orangtuanya sebagai usaha untuk menunjukkan keterampilannya meningkat. Si batita juga bisa merobek buku hanya karena ia merasa marah, sedih, atau tidak suka ditinggal sendirian. Bersiap-siaplah mengantisipasi hal ini, dan bila terjadi, orangtua tak perlu marah. Percayalah, si batita tak sengaja melakukannya. Dia hanya butuh orangtuanya untuk membantunya membicarakan semua perasaan tadi dan menemukan cara yang lebih baik dalam mengatasinya. Maka dampingi si kecil untuk mencari dan memberitahu solusinya.(*)
Penulis | : | Nur Ayu Kartikasari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR