Epidural itu berbahaya
Dalam film What to Expect When You’re Expecting, seorang ibu hamil ditanya apakah akan memakai proses epidural. Sang ibu menjawab, “Apakah aku terlihat seperti seseorang yang ingin bayinya mabuk?” Beberapa calon orangtua cenderung khawatir bahwa menyuntikkan bahan kimia ke dalam tubuh selama persalinan akan memiliki efek negatif pada bayi.
Fakta: Pada kenyataannya, epidural sangat aman untuk sebagian besar pasien. Komplikasi mungkin saja terjadi, dan dapat berkisar dari jangka pendek ke jangka panjang atau yang mengancam jiwa. Efek samping yang paling umum adalah hipotensi, yaitu penurunan tekanan darah ibu yang dapat memengaruhi bayi. Hal ini lebih banyak terjadi pada penggunaan obat-obatan dengan dosis yang lebih tinggi. Dengan pengobatan, hipotensi tidak memiliki konsekuensi untuk ibu atau bayi. Efek samping lain yang relatif umum dan dapat diobati adalah mual, yang dialami sekitar 20 sampai 30 persen dari perempuan yang menerima epidural; dan gatal, yang dialami sekitar 30 sampai 50 persen.
Kemungkinan lain adalah ibu akan mengalami demam jika epidural dilakukan selama sekitar enam jam atau lebih. Hal ini dapat menyebabkan tes diagnostik dan, kadang-kadang, antibiotik untuk ibu dan anak. Komplikasi yang lebih jarang adalah sakit kepala. Hal ini terjadi pada kurang dari 1 persen pasien, tetapi dapat berlangsung selama beberapa hari dan sangat tidak nyaman. Risiko langka lainnya termasuk infeksi, perdarahan, dan kerusakan saraf di dekat tempat injeksi diberikan. Jika obat ini sengaja disuntikkan ke dalam aliran darah, hal ini dapat memperlambat pernapasan, kejang, atau bahkan kematian.
Ikatan ibu dan bayi dalam dua jam pertama setelah kelahiran sangat penting
Penting bagi ibu untuk menyusui dan memulai ikatan dengan bayi segera setelah melahirkan.
Fakta: “Ikatan mengacu pada kasih sayang khusus yang terbentuk antara ibu, ayah, dan bayi baru mereka. Kadang-kadang, ikatan tersebut segera terjadi. Kadang, ikatan dengan bayi membutuhkan waktu lebih lama," ujar Dr. Fong. Studi menemukan, sekitar 20 persen dari ibu dan ayah baru merasakan adanya keterikatan emosional pada bayi mereka berjam-jam setelah melahirkan. Kadang-kadang, dibutuhkan beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk merasakan keterikatan tersebut.
Penulis | : | Meisy Billem |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR