Nakita.id – Anak di usia dua hingga tiga tahun biasanya senang sekali membeo. Setiap kata baru yang didengarnya diulanginya berkali-kali. Bagaimana Ibu menghadapi kondisi ini? Ibu perlu paham bahwa si kecil memang sedang menapaki perkembangan bahasa. Kebiasaan ini juga umumnya menandakan perkembangan yang normal.
“Ada perkembangan kognitif dan bahasa jika anak mulai mengulang perkataan. Hal ini perlu ada stimulus tepat agar perkembangan kognitif dan bahasanya juga semakin baik,” ujar Nidya Dwika Puteri, MPsi, Psikolog dalam Tabloid Nakita Edisi 849. Menurutnya, pada usia dua tahun daya tangkap anak semakin berkembang sehingga ia mulai mengenali sekitarnya dan cepat menyerap kata-kata yang ia dengar. Kondisi ini didukung oleh perkembangan bahasanya yang semakin baik.
Baca juga: 6 Cara Agar Anak Lancar Bicara
Cara ini sangat membantu anak untuk belajar. Selain mengulang kata yang didengar, si kecil di usia ini juga biasanya senang mendengarkan hal yang sama misalnya lagu, film, atau dongeng hingga berulang kali. Ibu dan Ayah boleh jadi bosan, tetapi begitulah cara anak belajar hal baru.
Baca juga: 6 Stimulasi Agar Anak Cepat Bicara
Menurut Sunita Shah, BSc (Hons) MRCSLT ASLTIP HPC, seorang terapis pediatri bicara dan bahasa, buku cerita yang sama akan membuat anak belajar banyak kata. “Sebuah penelitian menemukan, pengulangan cerita dapat membantu anak belajar kata-kata baru. Anak yang mendengar satu cerita tiga kali lebih baik dalam hal mengingat,”ujarnya. Saat anak sudah hapal akan sebuah cerita misalnya, cobalah untuk mengajaknya menceritakan kembali dengan gaya bahasanya. Cara ini juga akan memberi stimulus pada perkembangan otaknya.
Baca juga: Cara Merespons Bahasa Isyarat Anak Agar Cepat Bicara
Kondisi lain yang mungkin Ibu temui adalah ketika anak mengulang perkataan yang jorok atau tidak pantas. Bagaimana Ibu harus menghadapi situasi ini?
Ibu tak perlu marah sebab memang dalam usia ini si kecil memang belum memahami maksudnya. Jangan bersikap terlalu emosional yang justru membuat anak bingung akan arti kata tersebut. Ajak si kecil bicara baik-baik dan jelaskan arti katanya dengan sederhana dan dengan cara yang akrab.
Ibu juga perlu melihat dari mana datangnya kata-kata yang tidak pantas tersebut. Bisa jadi datangnya dari lingkungan terdekat, televisi, atau paparan gagdet. Menjauhkan anak dari paparan yang tak diharapkan pastinya tak bisa 100%. Cara efektif untuk menyaringnya adalah dengan memberi contoh bagaimana berkata-kata yang baik, dan jadilah teladan bagi anak.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR