Ying Bin menambahkan, "Jika Anda melihat bagaimana bayi 'berjalan' saat mereka berada di alat bantu jalan, kaki mereka benar-benar menggantung dan mereka berada di jari kaki mereka (jinjit). Itu bukan pola gerakan yang ideal untuk berjalan. Lebih buruk lagi, anak yang sedang diajarkan berjalan bisa bahaya karena anak bisa saja tiba-tiba roboh dan menyebabkan luka serius.
Yang sebaiknya dilakukan: Berikan banyak dukungan yang stabil di sekitar rumah untuk membantu bayi belajar menarik posisi berdiri. Tonggak perkembangan ini biasanya terjadi saat ia berusia sekitar 9 sampai 10 bulan. Dalam beberapa minggu, mungkin saja ia mulai berjalan sedikit demi sedikit atau berjalan miring dengan berpegangan pada perabotan sekitar rumah saja.
"Untuk berjalan sendiri, bayi membutuhkan kekuatan dan koordinasi yang cukup untuk menahan tubuh mereka dan menggerakkan kaki mereka. Bayi bergerak berbeda saat menggunakan push walker (alat bantu jalan), karena ia didukung oleh tangannya," jelasnya. Gunakan itu sebagai mainan hanya saat ia bisa berjalan dengan mantap.
(Baca juga : 4 Kesalahan Orangtua Yang Membuat Anak Jadi Pembangkang)
KESALAHAN 3: Ibu meletakkan bayi di atas kasur untuk berlatih merangkak dan berjalan
Permukaan yang lembut dan mudah berubah-ubah akan menahan gerakan alaminya berkembang karena ia tidak bisa mendapatkan pegangan yang kuat untuk bergerak dan mengeksplorasi, kata Ying Bin.
Yang sebaiknya dilakukan: Jika Ibu merasa takut dan cemas bila anak terjatuh, alasi lantai dengan tikar bermain yang berbahan lembut agar anak tidak mudah terpeleset. Prinsip yang sama berlaku saat memilih alas kaki. Berjalan dengan bertelanjang kaki paling baik untuk anak yang sedang belajar merangkak dan berjalan. Hindari memilihkan sepatu anak dengan sol tebal dan kaku. Pilih yang lembut dan fleksibel saat digunakan anak berjalan.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR