Paruh kedua dari siklus haid wanita biasanya berlangsung selama 14 hari, terhitung dari waktu terjadinya ovulasi hingga haid selanjutnya datang. Jika siklus Ibu panjangnya 35 hari, misalnya, ada kemungkinan Ibu mengalami ovulasi pada hari ke-21. Nah, dari tanggal perkiraan terjadinya ovulasi itu, Ibu bisa menyesuaikan posisi tanggal hari pertama menstruasi terakhir, kemudian mengetahui kapan tanggal perkiraan persalinan.
Contoh, jika siklus haid Ibu lamanya 35 hari dan hari pertama menstruasi terakhir Ibu adalah 1 November. Tambahkan 21 hari ke tanggal tersebut (22 November), kemudian kurangi 14 hari untuk menemukan tanggal hari pertama menstruasi yang telah disesuaikan (8 November). Setelah itu, posisikan tanggal tersebut pada diagram roda kehamilan, kemudian carilah garis yang menunjukkan tanggal perkiraan persalinan.
3. Manfaatkan layanan online
Ibu bisa mencari aplikasi yang bisa memperkirakan tanggal persalinan atau berkunjung ke situs yang menyediakan fitur terkait. Yang perlu Ibu lakukan hanya memasukkan tanggal hari pertama menstruasi terakhir.
Nah, selamat menghitung tanggal Ibu melahirkan!
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR