Nakita.id - Pertumbuhan bayi dalam 12 bulan membutuhkan nutrisi yang seimbang dan menyehatkan. Selain ASI eksklusif, susu formula diperkaya zat besi yang menyediakan keseimbangan nutrisi tepat untuk mendukung perkembangan cepat si kecil.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi untuk mulai padatan antara usia 4-6 bulan, ketika bayi secara fisik siap. Dan yang terbaik adalah menunggu selama 3 hari sebelum menambahkan makanan baru untuk mengetahui apakah ada reaksi alergi yang ditunjukkan oleh bayi. Ini adalah 5 daftar nutrisi yang paling dibutuhkan bayi:
Zat Besi
Zat besi merupakan nutrisi penting bagi kehidupan karena berfungsi sebagai bagian dari hemoglobin, komponen yang ditemukan di sel darah merah yang membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh. Selama usia 4-6 bulan pertama, bayi akan memiliki cukup persediaan zat besi yang dibangun pada masa in-utero.
(Baca juga : 5 Makanan Untuk Menaikkan Berat Badan Bayi)
Setelah usia 4-6 bulan, kandungan zat besi dalam tubuh berkurang. Beruntung, ASI dan susu formula yang diperkaya zat besi dapat memasok zat besi. Tapi susu mungkin tidak akan cukup, terutama saat makanan padat diperkenalkan. Penting untuk menemukan makanan kaya zat besi yang membantu bayi memenuhi kebutuhan zat besi sebesar 11 miligram setiap hari.
Sumber zat besi yang baik termasuk daging, unggas, dan telur serta sumber vegetarian seperti kacang-kacangan, sereal yang diperkaya zat besi, biji-bijian, bayam, brokoli, aprikot, plum, dan kismis. Pengenalan makanan ini tergantung pada perkembangan bayi, maka sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter anak sebelum memulai makanan padat.
Asam lemak omega 3
Tingkatkan perkembangan otak dan mata bayi, serta kekebalan tubuh dengan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega 3. DHA dan EPA, jenis asam lemak omega 3 dibutuhkan seumur hidup tapi tak diproduksi tubuh. Itu berarti kita harus memberikan perhatian khusus untuk memastikan kita, termasuk bayi untuk rutin mengonsumsinya.
(Baca juga : Kiat Sukses Mengenalkan Makanan Baru pada Bayi)
Ibu bisa mulai mengenalkan ikan berminyak seperti salmon, sumber kuat lemak tak jenuh sekitar usia 6 bulan. Meskipun banyak jenis ikan berminyak yang mengandung asam lemak omega 3, ada ikan yang juga mengandung kadar merkuri yang tinggi. Salmon sangat direkomendasikan karena mengandung rendah merkuri.
Bayi juga dapat mengonsumsi dengan aman ikan rendah merkuri lainnya seperti bandeng yang memasok beberapa asam lemak omega 3. Makanan lainnya ialah yang terkandung pada 3 butir telur setiap hari.
Protein
Protein berperan besar dalam hal pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ini disebabkan karena protein merupakan bagian dari setiap sel di dalam tubuh yang bekerja keras untuk membangun, memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh. Protein terdiri dari asam amino dan beberapa asam amino ini penting.
(Baca juga : 6 Nutrisi Terbaik untuk Anak ADHD)
Sementara bayi perlu mendapatkan cukup protein dari makanan, sejumlah protein dalam susu formula juga diperkaya zat besi. Dan saat bayi mulai padatan, ada banyak makanan kaya protein yang bisa diberikan pada bayi seperti daging, unggas, ikan, telur dan susu.
Bayi juga mendapat protein dari sumber non-hewani seperti kacang-kacangan, biji-bijian, serta beberapa buah dan sayuran. Pastikan bayi selalu mendapatkan protein dari berbagai sumber.
Vitamin D
Kalsium sangat baik untuk kesehatan tulang bayi. Vitamin D juga berfungsi untuk membantu tulang untuk tumbuh. "Vitamin D penting untuk mineralisasi tulang dan kekebalan tubuh,” kata Angela Lemond, RDN dan Dewan Bersertifikat sebagai Spesialis dalam Nutrisi Pediatrik.
Bayi yang disusui ASI masih perlu suplemen vitamin D, sedangkan bayi yang diberi susu formula telah menerima jumlah vitamin D yang cukup. Ibu mungkin bisa memberikan suplemen cair untuk bayi. Meskipun susu sapi adalah sumber vitamin D, namun pemberiannya tidak dianjurkan untuk bayi selama tahun pertama kehidupannya.
Zinc
Zinc adalah mineral penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi karena dibutuhkan untuk membuat protein dan DNA. Vandana Sheth, RDN, CDE dan Juru Bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics, mencatat bahwa zinc juga memainkan peran dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh.
(Baca juga : Superfood untuk Bayi: Konsumsi Sayur dan Buah Berwarna)
Bayi yang kekurangan zinc dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi. Bayi berusia antara 0 sampai 6 bulan membutuhkan 2 miligram zinc per hari dan anak-anak berusia 7 bulan sampai 3 tahun membutuhkan sekitar 3 miligram zinc per hari.
Menurut Vandana, "Susu formula akan cukup memenuhi kebutuhan zinc bayi sampai usia 1. Namun, setelah usia 6 bulan, bayi yang diberi ASI diperkenalkan pada makanan kaya zinc untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka secara memadai. "
Vandana merekomendasikan untuk menambahkan 2 sendok makan sereal yang diperkaya zinc sebanyak dua kali sehari bersama 1-2 ons bubur daging atau daging halus yang dengan mudah memberikan asupan zinc yang disarankan.
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR