Nakita.id - Jika Ibu sedang menyusui, rasanya bayi terus-menerus lekat pada payudara Ibu. Ibu mungkin khawatir bahwa hal-hal yang Anda lakukan untuk merawat diri bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya juga. Agar tak salah, simak 5 mitos terkait dengan Ibu menyusui ini!
1# Mitos: Ibu harus berhenti memakai deodoran.
Fakta: Ibu mungkin pernah mendengar bahwa aluminium, bahan penghilang keringat pada antiperspirant yang biasa terkandung pada deodoran memiliki sifat beracun untuk jaringan payudara dan ASI. Ibu bisa memilih deodoran yang bebas kandungan ini sebagai tindakan pencegahan awal.
"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ibu menyusui seharusnya tidak menggunakan antiperspirant," kata Aimee Abu-Shamsieh, M.D., M.P.H., profesor klinis pediatri di UCSF Fresno. "Aluminium secara alami biasa ditemukan di lingkungan, sehingga sebagian besar paparan berasal dari makanan, bukan produk kulit, dan hampir tidak ada yang berefek pada air susu ibu."
(Baca juga : 7 Mitos Menyusui)
Namun, bisa saja Ibu mempertimbangkan untuk beralih ke jenis bebas pewangi, karena bayi baru lahir mampu mengisap karena bau ASI, dan menggunakan produk wangi yang sangat banyak di sekitar puting susu, termasuk deodoran atau sabun mandi bisa menimbulkan kebingungan.
Ini bisa menjadi masalah khusus jika ibu menggunakan deodoran semprot, karena bisa saja semprotan tersebut mengenai puting susu dan juga menyebabkan puting susu Ibu memiliki rasa yang tidak enak.
2 # Mitos: Ibu seharusnya tidak menghilangkan rasa sakit.
Fakta: Pengurang rasa sakit dan peredam demam seperti ibuprofen, acetaminophen, dan naproxen umumnya baik untuk ibu menyusui, menurut sebuah laporan dari American Academy of Pediatrics (AAP), meskipun setiap obat memiliki manfaat dan risikonya.
Tapi ada beberapa obat-obatan yang sebaiknya dihindari. Misalnya, dekongestan yang dapat menurunkan produksi susu, antihistamin yang dapat membuat Ibu mengantuk. Sebelum menggunakan obat-obatan penghilang rasa sakit, periksakan diri ke dokter terlebih dahulu.
Bahkan, saat obat dianggap aman saat menyusui, sebaiknya berhati-hati. "Gunakan dosis pengobatan terendah untuk jangka waktu sesingkat mungkin," kata penulis laporan AAP, Hari Cheryl Sachs, M.D.
(Baca juga : Padahal Mitos, Pantangan Menyusui ini Masih Dipercaya)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR