Tapi berbeda halnya dengan penyedap rasa MSG. Menurut Emillia, tidak ada literatur yang megatakan MSG punya efek negatif jika dikonsumsi dalam jumlah normal.
"Kalau membahas penyedap MSG, memang secara literatur tidak ada yang menunjukkan bahwa MSG punya efek negatif jika dikonsumsi dalam jumlah yang normal, jumlah yang tidak berlebihan," ungkap Ahli Gizi ini.
Nah, ternyata masyarakat banyak yang tidak tahu, sebenarnya MSG ini adalah aspek alami yang terdapat di semua jenis makanan.
"Kalau kita makan buah melon, itu ada MSG, tapi kita ngga pernah merasakan dampak negatifnya, karena di dalam buah melon ada unsur lain, ada serat ada vitamin, cairan, dan inilah yang kemudia menyeimbangkan kalaupun ada dampak negatif dalam jumlah berlebihan," jelas Emillia.
BACA JUGA: Kak Seto, School Phobia Bisa Menjadi Penyebab Anak Tak Mau Sekolah
Yang menjadi masalah, kita sudah terbiasa menggunakan MSG terlalu banyak. Tujuannya agar rasa makanan lebih memikat meskipun tak banyak ditambah bumbu lain.
"MSG sering digunakan terlalu banyak karena akan membantu indra perasa kita untuk lebih peka terhadap rasa, padahal itu penggunaan yang tidak benar," jelas Emillia.
Jadi Moms, penggunaan gula garam memang jelas berdampak buruk untuk otak dan kesehatan Si Kecil, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.
Tapi belum ada bukti bahwa MSG bisa memengaruhi pertumbuhan otak Si Kecil. Meskipun demikian, penggunaannya tidak disarankan juga oleh Emillia sebagai Ahli Gizi.
"Jika tidak perlu menggunakan MSG, tidak perlu dipakai, sehingga jika sesekali kita makan di luar dan terdapat MSG, big deal, tubuh kita mampu mengendalikan jumlah yang sesekali ada dalam makanan," tutup Emillia.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR