Nakita.id - Moms, hingga kini masih banyak masyarakat yang memperdebatkan, apakah penyedap rasa MSG, gula dan garam dapat menghambat perkembangan otak anak alias bikin otak anak jadi tumpul.
Sebagian orang berpendapat, kecerdasan anak dapat dipengaruhi dari asupan penyedap rasa yang ia konsumsi dalam makanan.
So, sebagian orangtua mulai khawatir dengan penyedap rasa tersebut dalam makanan Si Kecil.
BACA JUGA: Risiko Bila Si Kecil Sudah Kecanduan Gula dan Garam dalam MPASI-nya
Menurut WHO (World Health Organization) dalam jurnal berjudul "Infant and young child feeding, model chapter for textbooks for medical students and allied health professionals" 2009 mengatakan, jika pemberian gula dan garam dalam MPASI tidak dianjurkan.
Begitu pula untuk anak di bawah 5 tahun atau balita yang sudah mengonsumsi makanan padat.
Sebab, penggunaan penyedap rasa, gula garam dan MSG memang akan menimbulkan dampak negatif jika dikonsumsi secara berlebihan, terutama pada anak-anak.
"Sesuatu jika dikonsumsi berlebihan pasti akan mempunyai dampak negatif, sejauh mana dampak itu muncul tergantung aktivitas anak. Tapi kalau berbicara mengenai gula garam dan penyedap rasa, kalau terlalu banyak akan memicu masalah," kata Ahli Gizi, Emillia Achmadi, MS., RD saat ditemui Nakita.id di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).
BACA JUGA: Bukan Sekedar Perasa, Ini Dia Keistimewaan Kaldu Untuk MPASI Si Kecil
Ketika Si Kecil sudah dikenalkan dengan gula dan garam (rasa gurih) lalu dia menjadi addict, pasti akan ada masalah kesehatan yang muncul.
Memang efeknya bukan saat ini, namun nanti ketika Si Kecil sudah beranjak dewasa.
"Kalau kita berbicara garam, pengaruhnya terhadap tekanan darah pada saat bertumbuh menjadi dewasa, kalau berbicara gula efeknya sama menyebabkan fluktuasi gula darah, ini yang memicu kenapa penyakit diabetes militus semakin muda penderitanya," sambung Emillia.
BACA JUGA: Ini Alasannya Berita Hoax MSG Dipercaya. Padahal Penciptanya Profesor
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR