Nakita.id - Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, termasuk Moms.
Untuk mewujudkan hal itu, masing-masing orangtua menerapkan pola asuh yang berbeda salah satunya gaya asuh otoriter.
Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang paling ketat.
Orangtua yang memilih pengasuhan ini menuntut disiplin tinggi pada buah hati, bahkan tak jarang anak dikekang kebebasannya menyatakan pendapat.
BACA JUGA: Ternyata Pola Asuh Otoriter dapat Berbahaya Bagi Kesehatan Mental Anak
Hal itu didasari oleh pemikiran, orangtua sudah pasti mengetahui apa yang terbaik untuk anak-anaknya.
Secara keseluruhan, kebanyakan penelitian telah menemukan bahwa bentuk pengasuhan otoriter nyatanya berdampak negatif pada tumbuh kembang anak.
Lalu, sebenarnya sejauh apa orangtua berhak terlibat dalam kehidupan anak?
Terkait hal ini, Kak Seto Mulyadi selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mengedepankan semboyan yang amat terkenal dari bapak pendidikan Nasional Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara.
Semboyan tersebut yakni; Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani.
"Semboyan itu adalah yang paling tepat, orangtua harus menjadi teladan untuk anaknya.
Kemudian, juga dapat memberikan motivasi untuk anak agar ke depannya anak bisa bangkit menjadi pribadi yang lebih baik," jelas Kak Seto pada Nakita.id, Minggu (25/3).
BACA JUGA: Tidak Ada Anak Bodoh, Tiap Anak Akan Punya Prestasi Bila Punya Motivasi
Untuk itu, penting bagi orangtua menerapkan cara mendidik yang demokratis dengan membiarkan anak belajar mengemukakan pendapat.
"Orangtua hanya sebatas mengarahkan, dan hanya mengambil tindakan ketika anak melakukan penyimpangan," ujarnya.
Dengan demikian, pastikan orangtua tetap mengarahkan anak sesuai dengan teladan yang telah dicontohkan.
"Dengan membiarkan anak belajar mengambil keputusan, anak dapat tumbuh mandiri dan berkembang sesuai potensi yang dimiliki.
Jadi sebaiknya orangtua tidak terlalu campur tangan dalam hidup anak," tutupnya.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR