Nakita.id - Salah satu permasalahan yang kerap dialami anak dan ditakuti para orangtua yakni alergi.
Beberapa anak memang memiliki risiko alergi terhadap beberapa bahan makanan.
Misalnya seperti bahan makanan telur dan juga kacang.
Oleh karena itu, para orangtua biasanya menunda untuk mengenalkan anak pada kedua jenis bahan makanan ini.
American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan menyatakan setidaknya para orangtua menunda memperkenalkan alergen (seperti telur dan kacang) sampai anak berusia antara 3 hingga 5 tahun.
BACA JUGA: Yuk, Lakukan Rutinitas Olahraga Pagi Yang Benar Sesuai Bentuk Badan
Namun perilaku orangtua seperti ini tidak disarankan oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID).
Sebab menurut NIAID, menghindari makanan pemicu alergi atau alergen bukan solusi sama sekali.
Bahkan para ahli saat ini mengatakan memperkenalkan alergen sedini mungkin sejak 4 bulan pada kelompok berisiko, mungkin merupakan salah satu cara terbaik untuk anak mencegah alergi di masa depan.
Sikap NIAID ini didasarkan pada hasil penelitian yang kuat dan berskala besar yang dikenal sebagai LEAP (Learing Early About Peanut Allergy).
BACA JUGA: Duh, Kebiasaan Mencuci Botol Anak Seperti Ini Justru Dapat Sebabkan Kanker
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa sistem kekebalan dalam usus manusia memainkan peran penting dalam membantu kita secara oral mentoleransi makanan.
"Usia muda adalah waktu ketika sistem kekebalan tubuh berkembang dan tampak ideal untuk belajar toleransi," ujar Washington Pistiner, MD, ditektur advokasi alergi makanan, pendidikan dan pencegahan di Rumah Sakit MassGeneral for Children Harvard Medical School di Boston sebagaimana yang dikutip dari cookinglight.com.
Meskipun masuk akal pengenalan alergen -dalam penelitian ini kacang akan memiliki efek pada anak.
Tetapi para peneliti menyarankan para orangtua untuk tidak menunda pengenalan alergen pada anak sejak usia dini.
Namun jika orangtua masih ragu, para ahli menyarankan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan anak lainnya.
Terlebih jika anak memang telah didiagnosis dengan alergi kacang atau alergen lainnya.
BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O
Source | : | cookinglight.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR