Moms, belajar dari kejadian ini, semestinya kita tak bisa diam dan menutup mata.
Karena kekerasan ataupun pelecehan terhadap perempuan masih marak terjadi.
“Kekerasan bisa terjadi pada siapa pun anggota keluarga, pelaku kekerasannya juga bisa siapa pun, hanya saja biasanya yang menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak,” ungkap Ratih Ibrahim, Psikolog sekaligus pendiri Personal Growth.
BACA JUGA: Aduh, 7 Rasa Sakit Ini Melebihi Sakitnya Melahirkan, Pernah Mengalami?
Sebaiknya, pihak yang paling menyadari adanya tindak kekerasan yang harus menghentikan itu.
"Apabila terjadi kekerasan apa yang perlu dilakukan? Tentu pihak yang paling sadar kalau itu kekerasan dia yang harus mengambil sikap untuk melindungi si korban.
Bisa datang kepada support system, misalnya keluarga besar, kepada pengurus lingkungan seperti RT dan RW, pihak berwajib maupun kepada komnas perempuan supaya tindakan advokasi dan bantuan bisa dilakukan," kata psikolog Ratih Ibrahim.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Boldsky,nakita.id |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR