Nakita.id - Moms, ketika media sosial dapat menjangkau apa pun, orang cenderung berbagi hampir semua hal yang terjadi di luar sana.
Fenomena yang banyak dibagikan di dunia maya, terkadang membuat warganet terkesima, kagum, terkejut, ataupun geram.
BACA JUGA: Catat! Kekerasan Rumah Tangga Terjadi karena Perkawinan Tak Bahagia
Seperti baru-baru ini, sebuah kejadian memalukan terjadi di India.
Seorang perempuan melaporkan bahwa ia telah dilecehkan oleh ayah mertuanya.
Tapi mirisnya, perempuan ini malah diacuhkan oleh keluarganya, dan dianggap berbohong.
Karena keluarga mertuanya tidak mempercayainya, dia pergi ke rumah ibunya.
Alih-alih dapat perlindungan dari keluarganya sendiri, justru perempuan ini mendapati hal sebaliknya.
BACA JUGA: Jangan Minum Air Putih Sebelum Tidur, Ini Dampaknya yang Tak Disadari
Keluarganya sendiri menyangkal fakta bahwa ayah mertuanya melakukan pelecehan itu.
Kedua keluarganya mengatakan kepadanya, pria itu alias ayah mertuanya mencintainya seperti anak perempuan dan malah menyalahkannya karena memiliki berpikiran negatif.
Setelah menghabiskan beberapa hari di rumah ibunya, dia kembali ke tempat suaminya.
Kekerasan dan pelecehan itupun terjadi lagi.
Tapi dia tak tinggal diam.
BACA JUGA: Bukan Hanya Bentuk Alis, Bekas Lipstik Juga Menentukan Kepribadian Lo!
Perempuan ini akhirnya berani merekam saat ayah mertuanya sedang melakukan pelecehan.
Dia membagikannya dengan keluarganya dan ayah mertuanya ditangkap.
Moms, belajar dari kejadian ini, semestinya kita tak bisa diam dan menutup mata.
Karena kekerasan ataupun pelecehan terhadap perempuan masih marak terjadi.
“Kekerasan bisa terjadi pada siapa pun anggota keluarga, pelaku kekerasannya juga bisa siapa pun, hanya saja biasanya yang menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak,” ungkap Ratih Ibrahim, Psikolog sekaligus pendiri Personal Growth.
BACA JUGA: Aduh, 7 Rasa Sakit Ini Melebihi Sakitnya Melahirkan, Pernah Mengalami?
Sebaiknya, pihak yang paling menyadari adanya tindak kekerasan yang harus menghentikan itu.
"Apabila terjadi kekerasan apa yang perlu dilakukan? Tentu pihak yang paling sadar kalau itu kekerasan dia yang harus mengambil sikap untuk melindungi si korban.
Bisa datang kepada support system, misalnya keluarga besar, kepada pengurus lingkungan seperti RT dan RW, pihak berwajib maupun kepada komnas perempuan supaya tindakan advokasi dan bantuan bisa dilakukan," kata psikolog Ratih Ibrahim.
Source | : | Boldsky,nakita.id |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR