Nakita.id - Moms mungkin pernah mendapati ubun-ubun Si Kecil berdenyut ya?
Jika iya, sebaiknya jangan langsung panik ya Moms.
Moms, menjadi ibu baru tentu membahagiakan. Tapi, tak sedikit ibu baru yang mengalami kebingungan.
Karena banyak yang belum begitu paham dengan ciri-ciri kondisi normal atau abnormal yang terjadi pada bayi.
Misalnya saja, jika Si Kecil mengalami cegukan, apa yang harus dilakukan untuk menghentikannya.
Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Mengenai Ubun-ubun Si Kecil, Moms Wajib Tahu Nih!
Atau kerak kepala yang umumnya terdapat pada bayi, banyak ibu yang merasa khawatir akan hal itu.
Dan salah satu yang membuat khawatir sampai panik, ketika melihat kondisi ubun-ubun bayi berdenyut.
Apakah Moms pernah sesekali memerhatikan bagian ubun-ubunnya? Coba deh diraba ubun-ubunnya, berdenyut-denyut, lo.
Sebenarnya, ubun-ubun atau dalam istilah medis dikenal dengan istilah fontanela merupakan bagian kecil dari kepala bayi.
Memang tampak sangat lunak dan sensitif, padahal ubun-ubun tak selunak yang kita bayangkan lo Moms.
Ubun-ubun sebenarnya dilapisi oleh membran yang kuat.
Perlu diketahui, fungsi ubun-ubun sebenarnya untuk melindungi bayi pada saat persalinan sehingga mengetahui besar tekanan pada otaknya.
Selain itu, bagian ubun-ubun inilah yang yang sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan otaknya.
Baca Juga: Jangan Khawatir Moms Jika Kepala Bayi Lonjong, Ini Cara Mengatasi dan Mencegahnya
Lantas apakah normal ubun-ubun bayi berdenyut?
Nah banyak orangtua yang khawatir akan hal ini, padahal sebenarnya ini adalah hal yang normal Moms.
"Gerakan yang berdenyut pada fontanel anterior dianggap normal, dan hanya dianggap mewakili denyutan darah yang mengalir melalui area tersebut," kata Dr. Laura A. Jana, dari American Academy of Pediatrics.
Mengapa demikian? denyut ini terlihat karena di area tersebut tulang tengkorak belum bersatu alias belum utuh.
Umumnya, tengkorak pada bagian ubun-ubun akan menutup kembali pada usia 9 bulan. Pada sebagian bayi menutup sempurna pada usia 18 bulan.
Nah, maka Moms tak perlu khawatir jika melihat ubun-ubun Si Kecil berdenyut, apabila memang Si Kecil masih dibawah usia 20 bulan.
"Titik lunak ini sebenarnya tidak begitu lunak, karena dilindungi dengan baik oleh membran yang sangat tebal sampai tulang-tulangnya menyatu dan fontanela menutup (biasanya beberapa waktu selama tahun kedua kehidupan)," ungkap Laura.
Nah sebaliknya, hal yang perlu diwaspadai yaitu pada bentuk ubun-ubun, cembung (menonjol) atau cekung.
"Fontanel yang menonjol atau cekung lebih berpotensi menimbulkan masalah, karena dapat dikaitkan dengan penyakit dan atau dehidrasi, terutama jika bayi memiliki tanda/gejala penyakit," kata Laura.
Baca Juga: Bingung Mengatasi Kerak Kepala Bayi? Ikuti 4 Langkah Mudah Ini, Moms
Ubun-ubun yang terlihat cembung menandakan adanya tekanan pada otak bayi yang tinggi. Suhu kepala tinggi dan tekanan yang tinggi.
Biasanya bentuk cembung ini terjadi ketika Si Kecil menangis. Tapi perhatikan, jika setelah ia menangis bentuk tetap cembung, ini bisa menandakan terjadinya pembengkakan di otak.
Sedangkan jika terlihat cekung menandakan adanya perubahan yang harus diwaspadai yaitu bayi mengalami dehidrasi parah, dapat disebabkan perubahan seperti diare atau muntah-muntah.
Bila mengalami dua hal diatas, sebaiknya segera temui dokter ya Moms.
Tapi tahukah Moms, ada sederet fakta menarik tentang ubun-ubun bayi yang wajib Moms ketahui, lo.
Mengutip dari Babygaga dan Fatherly, berikut fakta-fakta menariknya:
1. Tanpa ubun-ubun otak bayi tidak akan tumbuh
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ubun-ubun Si Kecil ini berfungsi memberi ruang bagi otaknya untuk berkembang.
Ini berarti, tanpa ubun-ubun otak Si Kecil tak bisa berkembang.
Ketika Si Kecil tumbuh, ubun-ubun akan berdenyut dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Ubun-ubun akan berdenyut hingga akhirnya stabil berdasarkan pertumbuhan Si Kecil.
2. Akan menutup di usia 6-18 bulan
Ubun-ubun tetap terbuka selama itu diperlukan dan akan menutup ketika Si Kecil tumbuh lebih besar.
Seiring dengan pertumbuhan Si Kecil, ubun-ubun akan mengeras dengan sendirinya.
Biasanya, penutupan terjadi dari usia 9 hingga 18 bulan, tergantung pada perkembangan Si Kecil dan struktur tulangnya.
3. Hanya dilindungi oleh membran
Memang benar tidak ada tulang yang melindungi otak Si Kecil di dalam ubun-ubun.
Yang melindunginya adalah membran berserat yang kuat.
Selaput ini bukan bahan seperti kasa, titik lunaknya jauh lebih rapuh daripada yang terlihat karena membran melakukan tugasnya dengan sangat baik untuk melindungi otak Si Kecil.
4. Jika cekung, berarti Si Kecil dehidrasi
Moms dapat mempelajari banyak hal tentang Si Kecil hanya dengan memperhatikan ubun-ubunnya.
Misalnya, jika ubun-ubun tertekan atau cekung, kemungkinan besar Si Kecil mengalami dehidrasi lo, Moms.
Tubuh kecil bayi memiliki cadangan cairan yang relatif kecil dan tingkat metabolisme tinggi yang membuatnya mudah kehilangan air dan elektrolit yang dibutuhkan tubuh.
5. Sebenarnya bayi memiliki 6 ubun-ubun
Moms hanya melihat satu atau dua ubun-ubun? salah!
Ternyata, Si Kecil memiliki 6 ubun-ubun lo Moms, ubun-ubun yang Moms lihat itu disebut sebagai anterior fontalle.
Lalu dimana letak lima ubun-ubun yang lain?
Lima lainnya terletak di sekujur tengkorak Si Kecil seperti benua dan lautan menutupi peta.
6. Ubun-ubun bayi prematur lebih luas
Bayi yang lahir prematur lahir dalam waktu yang lebih cepat dari normalnya sehingga Si Kecil belum sempurna tumbuh di perut Moms.
Tulang dan tengkorak Si Kecil tidak tumbuh dengan cepat, namun cukup cepat jika ia lahir cukup bulan, ini juga berpengaruh pada pertumbuhan ubun-ubunnya.
Ubun-ubun yang lebih luas pada bayi prematur ini tidak berbahaya kok, Moms.
Hanya saja memerlukan perawatan yang ekstra dan hati-hati.
Ya, ubun-ubun bayi adalah sebuah jendela bagi orangtua untuk mengetahui kondisi kesehatan dan perkembangan otak bayi.
Ubun-ubun bayi atau dalam bahsa medisnya fontanel, adalah ruang di antara berbagai lempeng tengkorak bayi yang sifatnya lunak dan terletak di kepala bayi baru lahir, satu di bagian atas dan yang lain di bagian belakang.
Menurut Violette Recinos, MD, Kepala Bagian Bedah Saraf Pediatrik di Cleveland Clinic, "Perubahan fontanel adalah indikator status potensial hidrasi bayi dan status otak bayi."
"Ini seperti sensor tekanan otomatis pada bayi," tambahnya.
Adapun 5 perubahan fontanel yang menandakan adanya masalah kesehatan pada bayi adalah sebagai berikut:
Baca Juga: 3 Cara Paling Mudah untuk Menghilangkan Memar karena Kepala Bayi Terbentur
1. Ubun-ubun cekung
Terkadang ada bayi yang terlihat ubun-ubun cekung ke dalam, ternyata ini merupakan tanda bahwa bayi kekurangan cairan atau dehidrasi.
Ini dapat terjadi jika bayi sakit dan tidak mendapat cukup cairan.
Yang harus dilakukan adalah selalu beri ASI setiap 2 jam sekali, dengan durasi 15 menit setiap menyusui agar bayi tercukupi cairannya.
Namun jika hal ini masih terjadi setelah seharian diberi ASI setiap 2 jam sekali, segera konsultasikan pada dokter.
2. Ubun-ubun bengkak
Setelah jatuh, titik lunak yang bengkak kadang-kadang merupakan tanda trauma kepala (terutama jika disertai dengan muntah).
Ini adalah sebuah kondisi berbahaya alias emergency pada bayi.
Jika menemui hal ini pada bayi, jangan tunggu nanti, segera saat itu juga larikan ke rumah sakit.
3. Ubun-ubun menggembung
Penumpukan cairan dapat menyebabkan pertumbuhan kepala yang cepat dan dapat membuat titik lunak terlihat penuh, hal ini yang menyebabkan kepala bayi menjadi besar atau hidrosefalus.
Fontanel yang menggembung juga bisa menandakan pendarahan internal, tumor, atau massa yang menyebabkan tekanan di kepala.
Cari perawatan darurat jika bayi menunjukkan kelelahan, muntah, atau status mental yang tidak biasa bersama dengan menggembungnya fontanel.
"Perawatan untuk kondisi ini mungkin termasuk operasi untuk memasukkan alat untuk mengurangi penumpukan cairan atau untuk menghilangkan massa yang menyebabkan kepala bayi menggembung (besar)," kata Dr. Recinos.
4. Hilangnya titik lunak (soft spot)
Sebagian besar titik lunak ubun-ubun bayi jelas, terutama pada bayi baru lahir, tetapi kadang-kadang itu bisa menghilang dengan cepat.
Dr. Recinos menyatakan agar orangtua baru tetap tenang dan jangan panik.
"Selama kepala bayi tumbuh normal, semuanya mungkin baik-baik saja," katanya.
Tetapi dokter anak biasanya mungkin akan menyarankan tes pencitraan untuk memastikan fontanel masih terbuka.
Umumnya, tengkorak kepala bayi baru lahir masih terbuka atau belum menutup sempurna.
Namun, kadang-kadang, tulang tengkorak menutup lebih awal dari biasanya di satu sisi atau sebelum otak bayi terbentuk yang menyebabkan craniosynostosis.
Dalam beberapa kasus, bayi dengan craniosynostosis mungkin memerlukan pembedahan untuk membuka tulang yang menyatu.
5. Titik lunak tidak menutup
Jika titik lunak tetap besar atau tidak menutup setelah sekitar satu tahun, itu kadang-kadang merupakan tanda kondisi genetik seperti hipotiroidisme bawaan.
Hipotiroidisme adalah suatu kelainan pada kelenjar tiroid yang mengakibatkan kelenjar tersebut tidak dapat menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup.
Sebaiknya apapun yang berhubungan dengan bentuk kepala bayi, segera tangani dan konsultasikan pada dokter.
Buka Gerai Perdana di Jakarta, Merek Teh Internasional Ternama Ini Tawarkan Pengalaman Minum Teh yang Berbeda
Source | : | babble,newkidscenter.com,fatherly.com,Cleveland Clinic,babygaga.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR