- Beberapa hari sebelum bersilaturahmi,orangtua perlu memberi gambaran tentang silaturahmi dan tentang kerabat yang hendak dikunjungi. Misalkan, mengapa perlu berkumpul, siapa saja yang sekiranya akan datang, dimana alamatnya, bagaimana suasana rumahnya, dan lain-lain. Supaya si prasekolah semakin tertarik, ceritakan sesuatu yang khas yang berkaitan dengan keadaan rumah, pekarangan atau kebun serta identitas yang lain. Hal unik ini penting agar mudah diingat dengan baik dalam ingatan anak-anak.
- Pastikan anak sehat saat berangkat. Ini akan membuat mereka bergembira karena kondisi tubuhnya fit. Pun, dengan tubuh sehat, anak tak gampang rewel.
- Ada baiknya menentukan dimana saja tempat yang harus dikunjungi. Ingat, balita belum dapat diajak keliling dari satu rumah ke rumah lain. Apalagi non-stop dari pagi hingga sore. Anak akan kelelahan yang bisa berujung rewel. Lebih baik tentukan saja berkumpul di tempat keluarga besar yang sudah berkumpul. Memutuskan satu tempat untuk berkumpul juga mengurangi jarak tempuh. Kemacetan dan jauhnya jarak memengaruhi suasana hati anak.
- Siapkan tas berisi perlengkapan, terutama perlengkapan anak yang akan dibawa saat silaturahmi. Biasanya tas berisi handuk, baju ganti termasuk pakaian dalam, minuman dan camilan kesukaannya serta mainan favoritnya. Siapkan malam sebelumnya dan taruh di dalam mobil sehingga orangtua sudah tenang keesokan harinya saat akan berangkat. Grusa-grusu hanya akan membuat mood orangtua jadi rusak dan bisa berimbas pada anak. Setelah salat Idulfitri dan keluarga siap berangkat silaturahmi, pastikan si balita sudah dipakaikan baju yang nyaman dan menyerap keringat. Selain itu, model pakaian juga jangan yang ribet hingga menghalangi geraknya.
- Hati-hati dengan baju baru, sebab baju baru seringkali mengundang ketidaknyamanan. Penyebabnya bisa dari bahan baju yang masih kaku. Untuk itu, kalaupun berniat memakaikan baju baru, siapkan baju pengganti. Terutama saat anak mengeluh panas atau berkeringat.
- Tak ada salahnya membuat kesepakatan bersama. Umpama, mengucap salam ketika bertamu, melepas alas kaki jika itu merupakan kebiasaan tuan rumah, duduk dengan baik ketika dipersilakan oleh tuan rumah, menjawab pertanyaan ketika ditanya, tidak menyentuh/mengambil barang yang bukan miliknya, mencicipi makanan dan minuman yang disediakan tapi tidak menunjukkan sikap rakus/berlebihan, serta berpamitan ketika akan pulang. Selain itu, selama di rumah yang dikunjungi tidak boleh menangis/rewel. Kalau mau pipis harus bilang, dan sebagainya. Meski demikian, sebaiknya kesepakatan ini tidak lantas membuat si balita jadi takut, dan malah menyurutkan semangatnya ikut bersilaturahmi. Nah, selamat bersilaturahmi menemui keluarga besar di hari raya Idulfitri. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR