Selain itu, kelebihan gula dalam darah karena diabetes gestasional atau diabetes tipe 2 dapat membahayakan bayi.
Gula dapat "melewati" plasenta dan meningkatkan kadar gula dalam darah janin.
BACA JUGA: Pulang Ke Solo, Intip Potret Kebersamaan Joko Widodo dengan Cucunya
keadaan ini lalu menghasilkan peningkatan produksi insulin dalam tubuh janin dan dapat membuat janin tumbuh lebih besar (makrosomia).
Bobot janin yang besar ini kemudian dapat menyebabkan komplikasi seperti kebutuhan untuk operasi sesar, kelahiran prematur, dan banyak lagi.
Selain itu, konsumsi banyak gula selama kehamilan dapat memengaruhi selera anak nantinya.
BACA JUGA: Wajah Moms Berminyak? Atasi dengan Bahan Alami yang Satu Ini
Saat anak beranjak dewasa, pola makan ibunya saat mengandung dirinya kemungkinan akan diadaptasi anak, hal ini dapat menyebabkan ia mengalami obesitas dan diabetes tipe 2.
Memang, tidak ada rekomendasi standar untuk konsumsi gula selama kehamilan.
Asupan gula yang ideal untuk tergantung pada tingkat metabolisme, kadar gula darah, dan berat badan seseorang.
Dalam hal apapun, lebih baik untuk membatasi konsumsi gula sebanyak 25 gram atau kurang dalam seharinya.
Source | : | momjunction |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR