Nakita.id – Moms, apakah belakangan ini Si Kecil punya kebiasaan memukul?
Misalnya saat kesal ia akan memukul Moms, atau memukul temannya.
Sebagai orangtua bagaimana ya Moms untuk menghentikannya?
BACA JUGA: Ayah Ini Justru Memukul Dirinya Sendiri Saat Anak Salah, Kenapa?
Memukul sebenarnya merupakan cara yang paling sering dilakukan anak untuk menunjukkan agresivitasnya.
Apalagi bila selama ini banyak film bernuansa kekerasan yang ditirunya dari tontonan di televisi.
Tak heran jika anak merasa kesal, ia lantas mengungkapkannya lewat cara memukul.
Selain karena kemampuan bicaranya masih pas-pasan, ada faktor-faktor lain yang bisa menjadi penyebab.
BACA JUGA: Dari Unik Hingga Elegan, Mana Kartu Undangan Artis yang Moms Sukai?
Misalnya, sifat egosentris alias masih melihat segala sesuatu dengan sudut pandang sendiri, sarana untuk cari perhatian, upaya membela diri.
Ataupun karena anak memiliki energi berlebih namun bingung mencari-cari cara guna meluapkan energinya yang berlebih tadi.
Cegah perilaku tersebut ya Moms, jangan sampai anak memiliki kebiasaan buruk tersebut.
Lalu, bagaimana cara menghentikannya?
Saat anak mau memukul, orangtua harus segera menangkap tangannya, lalu katakan, "Memukul itu tindakan yang tidak baik, karena bisa menyakiti. Jangan kamu lakukan itu, ya?"
Beri batasan apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan saat bermain bersama teman-temannya.
BACA JUGA: Inilah 5 Manfaat Luar Biasa Air Kelapa Bagi Perempuan, Bikin Langsing
Jelaskan pula kalau ia menginginkan sesuatu yang ada di tangan temannya, mintalah secara baik.
Bukannya dengan mendorong atau memukul.
Demikian pula jika permainan itu harus mengantri menunggu giliran, yang maka orangtua menjelaskan kepada anak bahwa dirinya harus masuk dalam antrean.
Jika anak tetap memukul, orangtua harus segera membawa anak pulang.
BACA JUGA: Bersihkan Paru-paru dari Racun Rokok dengan Minuman Alami Ini
Jangan tunggu sampai dia melakukannya 2-3 kali, baru orang tua bereaksi. Berlakulah konsisten.
Ajak anak berdialog. Jelaskan, dia boleh bermain mobil-mobilan lagi, asal dia berjanji tidak mengulangi tindakan agresifnya.
Cara ini jauh lebih efektif daripada orangtua berteriak-teriak atau malah bahkan memukul anak.
Orang dewasa patut memberikan contoh pada anak, misalnya jangan sampai memotong antrean mobil di jalan, atau ketika berbaris mengambil makanan di acara pesta.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR