Nakita.id - Setelah sukses menjalani operasi, sepasang bayi kembar siam berusia 10 bulan kini hidup terpisah. Dua bayi perempuan yang bernama Erin dan Abby, lahir dalam keadaan menyatu di bagian ujung atas kepala mereka, sebuah kondisi langka yang disebut craniopagus. Tapi, kini mereka bisa menjalani kehidupan normal yang terpisah berkat tim dari Children's Hospital of Pennsylvania (CHOP).
"Memisahkan kembar siam adalah operasi yang sangat kompleks yang diikuti pemulihan yang panjang dan rumit, namun kami sangat mengharapkan hasil positif," tutur Dr. Jesse Taylor, seorang ahli bedah plastik di CHOP. Kondisi kesehatan Erin dan Abby sudah mulai pulih dan masih diawasi di Unit Perawatan Intensif Pediatrik.
(Baca juga : Tipe Dempet pada Bayi Kembar Siam)
Prosedur bedah selama 11 jam ini melibatkan tim yang terdiri 30 dokter, perawat, ahli anestesi, dan spesialis lainnya. Meskipun ahli bedah CHOP sebelumnya telah menyelesaikan operasi pada kembar siam, ini adalah pertama yang mereka lakukan pada bayi kembar dengan craniopagus.
Biasanya, si kembar siam dilahirkan terhubung di bagian atas batang tubuh yang dikenal sebagai kembar torakopagus, menurut University of Maryland Medical Center. Jenis kembar ini menghasilkan sekitar 40 persen kasus kembar siam. Klasifikasi umum lainnya, yang disebut omphalopagus, melibatkan koneksi dari tulang dada ke pinggang. Tapi tipe Abby dan Erin, yaitu craniopagus adalah yang paling langka, hanya 2 persen dari semua kasus.
"Selama operasi pemisahan, tim kami pertama-tama memisahkan antara pembuluh darah dan dura bersama bayi, membran pelindung yang kuat yang mengelilingi kedua otak tersebut, kemudian beralih untuk memisahkan sinus sagital, bagian operasi yang paling sulit," jelas Dr. Gregory Heuer, seorang ahli bedah saraf di CHOP.
(Baca juga : 5 Kesalahpahaman tentang Anak Kembar yang Baru Terungkap)
"Akhirnya, kami membagi tim kami menjadi dua bagian, satu untuk masing-masing anak perempuan, dan menyelesaikan bagian rekonstruksi operasi tersebut."
Keduanya saat ini tinggal di rumah sakit, di mana mereka akan tinggal selama berbulan-bulan untuk masa pemulihan. Meskipun bagian operasi mereka yang paling panjang dan kompleks telah selesai, kemungkinan besar mereka memerlukan lebih banyak prosedur di masa depan. Sementara itu, orang tua mereka masih cemas menunggu untuk bisa membawa anak-anaknya pulang.
"Ketika kita pulang ke rumah, ini akan menjadi pesta besar," ungkap ibu dari Erin dan Abby, Heather. "Selamat datang di rumah, baby shower, ulang tahun pertama," tambahnya.
Operasi bedah yang memisahkan kembar siam adalah prosedur yang rumit dan berisiko. Tingkat keberhasilan telah meningkat selama bertahun-tahun, namun masih ada risiko kematian yang tinggi. Sejak tahun 1950, setidaknya satu kembar telah berhasil menjalani operasi pemisahan sekitar 75 persen dari waktu ke waktu, menurut University of Maryland Medical Center.
(Baca juga : Jarang Terjadi, Begini Kondisi Dua Bayi Kembar Siam Kepala Setelah Operasi)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR