Nakita.id - Lahirnya buah hati ke dunia merupakan proses menakjubkan yang dinanti semua orangtua.
Biasanya, melahirkan normal menjadi impian kebanyakan ibu karena prosesnya yang alami dan pemulihannya lebih cepat.
Namun, ada kalanya sesuatu hal terjadi yang menyebabkan bayi tidak bisa dilahirkan dengan lancar karena ‘terjebak’ di jalan lahir.
Walaupun hal ini tentu tidak diinginkan ibu, berikut ini lima alasan yang memungkinkan bayi terjebak menjelang persalinan.
BACA JUGA: Gangguan Gigi Saat Hamil Berisiko Sebabkan Persalinan Prematur
Posisi bayi
Saat kehamilan sudah memasuki trimester terakhir, bayi secara otomatis akan masuk dalam posisi menguntungkan untuk kelahiran.
Posisi tersebut dikenal dengan posisi oksiput anterior, dimana kepala bayi mengarah ke leher rahim sehingga memudahkan untuk ibu mendorongnya keluar.
Namun, jika kepala bayi berada di arah yang berlawanan atau sungsang maka dokter biasanya akan menganjurkan operasi sesar sebagai pilihan.
BACA JUGA: Awas, 5 Makanan ini Harus Dihindari Usai Operasi Sesar
Posisi ibu
Ternyata tak hanya posisi bayi, bagaimana posisi yang dipilih ibu selama proses persalinan juga turut berpengaruh.
Jika ibu berada di posisi yang tepat, maka bayi juga akan lebih mudah untuk memosisikan dirinya sejajar dengan mulut rahim tanpa kesulitan berarti.
Posisi yang menguntungkan yaitu dengan tegak lurus karena akan meminimalkan rasa sakit dan memudahkan mengatur pernapasan saat mengejan.
BACA JUGA: Penyebab Gangguan Pernapasan Pada Bayi yang Baru Lahir
Berbaring telentang atau duduk tidak dianjurkan, karena berisiko membuat bayi tersangkut.
Penggunaan Epidural
Saat persalinan, biasanya ibu akan diberikan epidural yaitu sejenis anestesi sehingga ibu tidak sensitif dengan nyeri persalinan.
Namun, pemberian epidural nyatanya dapat menimbulkan efek samping salah satunya perubahan posisi alami bayi yang sulit masuk ke posisi melahirkan.
Ukuran bayi terlalu besar
Alasan lain bayi terjebak di jalan lahir yaitu makrosomia, atau ukuran bayi yang terlalu besar.
Bayi yang terlalu besar akan mengakibatkan pundak bayi terjebak di panggul ibu sehingga sulit untuk keluar.
Walaupun jarang terjadi, namun kondisi seperti ini biasanya mengharuskan ibu untuk melahirkan secara sesar.
Adanya masalah pada pelvis
Umumnya, wanita memiliki bentuk panggul alami sehingga mudah untuknya melahirkan dengan poses vaginal.
Ada juga kasus tertentu dimana ukuran dan bentuk pelvis tidak tepat, misalnya ukutan panggul sangat kecil sehingga bayi memungkinkan untuk tersangkut.
Dalam dunia medis dikenal dengan disproporsi sefalopelvik (CPD), dimana ukuran kepala bayi tidak sesuai dengan panggul ibu.
Apa pun proses persalinan yang akhirnya dilakukan, lahirnya buah hati dengan sehat dan selamat tetap yang utama.
Source | : | momjunction.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR