Jika ibu berada di posisi yang tepat, maka bayi juga akan lebih mudah untuk memosisikan dirinya sejajar dengan mulut rahim tanpa kesulitan berarti.
Posisi yang menguntungkan yaitu dengan tegak lurus karena akan meminimalkan rasa sakit dan memudahkan mengatur pernapasan saat mengejan.
BACA JUGA: Penyebab Gangguan Pernapasan Pada Bayi yang Baru Lahir
Berbaring telentang atau duduk tidak dianjurkan, karena berisiko membuat bayi tersangkut.
Penggunaan Epidural
Saat persalinan, biasanya ibu akan diberikan epidural yaitu sejenis anestesi sehingga ibu tidak sensitif dengan nyeri persalinan.
Namun, pemberian epidural nyatanya dapat menimbulkan efek samping salah satunya perubahan posisi alami bayi yang sulit masuk ke posisi melahirkan.
Ukuran bayi terlalu besar
Alasan lain bayi terjebak di jalan lahir yaitu makrosomia, atau ukuran bayi yang terlalu besar.
Bayi yang terlalu besar akan mengakibatkan pundak bayi terjebak di panggul ibu sehingga sulit untuk keluar.
Walaupun jarang terjadi, namun kondisi seperti ini biasanya mengharuskan ibu untuk melahirkan secara sesar.
Adanya masalah pada pelvis
Umumnya, wanita memiliki bentuk panggul alami sehingga mudah untuknya melahirkan dengan poses vaginal.
Ada juga kasus tertentu dimana ukuran dan bentuk pelvis tidak tepat, misalnya ukutan panggul sangat kecil sehingga bayi memungkinkan untuk tersangkut.
Dalam dunia medis dikenal dengan disproporsi sefalopelvik (CPD), dimana ukuran kepala bayi tidak sesuai dengan panggul ibu.
Apa pun proses persalinan yang akhirnya dilakukan, lahirnya buah hati dengan sehat dan selamat tetap yang utama.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | momjunction.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR