Terapi garam tampaknya bisa ditoleransi dengan baik. Efek sampingnya meliputi kulit gatal, mata merah dan iritasi tenggorokan. Namun, itu harus dipertimbangkan hanya sebagai pengobatan alternatif.
"Terapi garam belum dipelajari secara ketat. Makanya, tidak ada rekomendasi yang bisa dilakukan mengenai frekuensi perawatan, " tambahnya.
Dr Lynn Chiam, seorang ahli kulit di Mount Elizabeth Novena Specialist Center, mengatakan tidak ada bukti ilmiah untuk menunjukkan bahwa terapi garam dapat mengobati gejala penyakit kulit.
(Baca juga : 5 Ruam Kulit yang Sering Dialami Anak)
"Beberapa laporan tentang penggunaan terapi garam untuk penyakit kulit adalah kumpulan pengalaman terbatas pada sejumlah kecil pasien, yang belum divalidasi," katanya.
Dr Lynn mengatakan terapi garam, atau perendaman air laut, belum terbukti bisa membantu eksim pasien. Pasien ini harus menghindari kontak dengan zat yang bisa mengiritasi kulit. Ia menyarankan orang untuk menggunakan pelembab dan pembersih lembut secara teratur.
"Sementara terapi garam sangat populer di spa dan mungkin memberi rasa nyaman, tidak ada cukup bukti ilmiah untuk menunjukkan bahwa ini membantu penyakit kulit," kata Dr Lynn.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR