Ibu dapat melihat tubuh anak dengan lebih jelas lagi ketika memandikan anak, atau ketika anak sedang berenang. Tapi, Dr. Amer memperingatkan, bahwa jika gejala ini dapat terlihat oleh mata, kondisinya mungkin akan lebih serius.
"Kelemahan dengan tanda-tanda ini adalah bahwa pada saat perbedaan muncul kadang-kadang telah berkembang ke titik yang cukup parah," katanya. Tulang belakang anak yang mengalami skoliosis berbentuk huruf "c" atau "s".
4. Terjadi di sekitar lingkup keluarga.
Ada bukti bahwa skoliosis ada kaitannya dengan genetik. "Kami tahu bahwa skoliosis memiliki dasar genetik, jadi misalnya jika seorang ibu memilikinya, kemungkinan putrinya juga akan mendapatkannya, bisa berkisar antara 20 sampai 30 persen," kata Dr. Amer.
(Baca juga : 3 Cara Alami Membentuk Tulang Kuat dan Mencegah Osteoporosis)
5. Aplikasi smartphone dapat membantu.
Teknologi bisa membuat orangtua lebih mudah untuk memeriksa kondisi tulang belakang anak-anaknya di rumah. Ini bisa berguna untuk membantu memantaunya. "Orang tua dapat mencoba aplikasi telepon genggam, dan jika tampaknya ada skoliosis, segera kunjungi dokter anak untuk dievaluasi dan menentukan apakah diperlukan sinar-X," katanya.
Rumah Sakit Shriners untuk Anak-anak merilis sebuah aplikasi baru yang disebut SpineScreen pada bulan Agustus 2017 yang menurut Dr. Amer dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran dan membantu orangtua mendeteksi skoliosis dini.
Aplikasi ini bekerja dengan menggeserkan ponsel Ibu di sepanjang punggung anak agar bisa terbaca. Dr. Amer menyarankan agar orang tua menggunakannya sebagai bagian dari rutinitas sekolah tahunan anak saja, tidak perlu rutin.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR