Nakita.id - Belajar berjalan melibatkan serangkaian transisi yang biasanya dimulai saat bayi mulai menarik posisi berdiri dari tempat tidurnya. Selanjutnya, ia akan berpegangan pada sofa atau ujung meja untuk langkah keseimbangan saat ia ingin mulai menggerakkan kakinya.
Begitu bayi dapat dengan mudah melangkah dari satu objek ke objek lainnya, langkah solonya yang pertama sudah berhasil dilewatinya, kata Carol Cohen Weitzman, M.D., direktur dokter anak bagian perkembangan dan perilaku di Yale School of Medicine.
Namun, proses ini sering kali bisa memakan waktu beberapa bulan, jadi jangan berpikir jika langkah pertamanya bisa terjadi dalam semalam, kata Dr. Carol. Anak yang bisa berjalan lebih cepat tidak memprediksi keberhasilan atletik atau akademisnya. Sementara, genetika mempengaruhi saat anak mulai belajar berjalan, dan faktor lainnya adalah bermain.
(Baca juga : Panduan Melatih Anak Berjalan)
Berat badan bayi yang berlebih serta anak yang tidak dibiasakan memiliki kesempatan bermain di lantai dan berlatih gerakan cenderung lebih lambat untuk berjalan yang umumnya sering terjadi pada bayi mulai usia 8 sampai 18 bulan.
Orangtua juga bisa membantu anak berlatih berjalan dengan meletakkan kaki mungilnya di atas kaki kita, mulai melangkah lebar sedikit demi sedikit. Cara ini memberinya pusat gravitasi yang lebih baik. Nantinya, anak akan semakin percaya diri dan membuat langkah yang lebih mulus dalam beberapa bulan.
Dalam setahun, ia juga sudah akan berlari, menendang bola, dan menaiki tangga! Sementara itu, bersiaplah agar si buah hati terjatuh lebih sering saat ia menguasai tonggak penting kehidupannya ini. Bangunkan anak yang terjatuh dalam kondisi tenang, karena jika Ibu panik maka anak pun akan panik.
(Baca juga : 7 Tip untuk Membantu Anak Belajar Berjalan)
Atau Ibu juga bisa menyambut bayi belajar berjalan dengan kelima motivator ini:
(Baca juga : 7 Cara Agar Anak Cepat Berjalan)
Sumber : https://www.fitpregnancy.com/baby/health-development/help-your-baby-start-walking
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR