Nakita.id.- Apakah Ibu baru saja bersalin? Selamat ya. Nah, setelah kembali ke rumah, Ibu tetap perlu menghindari aktivitas yang melelahkan karena masih dalam proses penyembuhan (recovery).
Betul sekali, persalinan merupakan proses berat yang sangat melelahkan. Bagi Ibu yang bersalin normal, di jalan lahir ada luka yang perlu waktu untuk sembuh.
Begitu pula bagi Ibu yang habis menjalani bedah sesar, perlukaan yang terjadi perut juga butuh waktu untuk sembuh.
Ini belum menyebut, perubahan hormon dan organ reproduksi dari hamil menjadi tidak hamil yang perlu ditangani dengan baik.
Jadi, apa yang perlu Ibu lakukan? Setidaknya dalam 40 hari usai melahirkan, (dikenal dengan masa nifas), Ibu perlu mengontrol aktivitas supaya proses penyembuhan berjalan baik. Apa yang perlu Ibu lakukan?
- Membagi tugas
Usai melahirkan, Ibu harus merawat dan mengasuh bayi. Aktivitas ini tentu akan menghabiskan waktu dan menguras tenaga cukup banyak.
Untuk itu, bekerjasamalah dengan orang di rumah untuk berbagi tugas: dengan suami, pengasuh, atau orangtua.
Delegasikan tugas-tugas rumah yang berat seperti mencuci, membersihkan rumah, memasak, dan lainnya, pada orang lain.|
- Fokus pada diri dan bayi
Ibu sebaiknya fokus pada perawatan diri dan bayi sehingga bayi mendapatkan penanganan yang baik. Perhatikan aktivitas Ibu. Tunda dahulu aktivitas yang terlalu menguras fisik, seperti bepergian jauh, nongkrong bareng teman-teman hingga larut malam, dan lainnya.
Jangan lupa aktivitas yang berlebihan hanya akan mengganggu kebugaran. Kelelahan juga akan membuat emosi Ibu jadi labil sehingga bisa menganggu proses menyusui.
- Pilih olahraga yang sesuai
Bagi Ibu yang sebelumnya rajin mengikuti kelas aerobik, usai bersalin ini harap menunda dulu olahraga tersebut.
Gerakan cepat dan menghentak-hentak kuat dalam aerobik dikhawatirkan bisa merusak proses penyembuhan luka episiotomi atau jahitan sesar.
Olahraga pernapasan, seperti yoga, bisa dijadikan alternatif. Pilihlah gerakan-gerakan yang sesuai dengan kondisi Ibu yang baru melahirkan.
- Hindari aktivitas berat
Saat bekerja, banyak Ibu yang tidak menyadari sedang melakukan pekerjaan berat sebab sudah terbiasa melakukannya. seperti menyetrika bertumpuk pakaian, mencuci cukup banyak pakaian, mengangkat cucian, mengangkat ketel berisi air, mengangkat koper, menggendong si kakak, dan lainnya.
Harap diketahui, mengangkat beban berat dapat membuat otot perut dan tulang belakang bekerja ekstrakeras sehingga mengganggu perlekatan pembuluh darah di dalam rahim. Kondisi seperti ini dikhawatirkan dapat memicu perdarahan.
- Tunda berhubungan intim
Berhubungan intim di masa nifas dapat memicu terjadinya infeksi dan perdarahan. Sebab mulut rahim masih terbuka dan jahitan bekas episiotomi dan luka bekas operasi sesar belum sembuh sempurna.
Sangat dikhawatirkan akan terjadi kematian mendadak karena infeksi dan perdarahan tersebut.
Baca juga: Bolehkah Berhubungan Seks Di Masa Nifas
- Makan makanan bergizi seimbang
Tujuannya supaya tubuh tetap bugar sehingga Ibu dapat beraktivitas dengan baik, ASI keluar lancar, bayi pun dapat menyusu lebih optimal.
Makanan tinggi serat pun sangat dianjurkan dikonsumsi karena dapat melancarkan BAB. Dengan begitu, Ibu yang habis menjalani episiotomi tak perlu mengedan keras dan membuat area episiotominya nyeri.
- Rawat luka episiotomi dan sesar
Untuk merawat perlukaan akibat episiotomi atau luka sesar sebaiknya Ibu menghindarkan terlalu banyak bergerak di minggu pertama persalinan karena bisa merusak otot-otot perineum atau otot perut.
Banyak duduk dan berbaring lebih dianjurkan ketika sedang tak beraktivitas. Ibu pun bisa membersihkan area vagina dan anus usai BAK/BAB dengan berendam di larutan antiseptik selama 10 menit untuk menghindari infeksi.
Sementara untuk bekas luka sesar hindari lembap dan basah karena bisa menimbulkan infeksi.
Baca juga: Agar Luka Jahitan Usai Melahirkan Normal Cepat Sembuh
Baca juga: Perawatan Pasca Episiotomi
- Minta kebijaksanaan kantor
Mungkin Ibu hanya bisa cuti sebulan, lebih dari itu harus masuk kerja. Mintalah kebijakan kantor untuk memahami kondisi Ibu yang sedang dalam masa penyembuhan.
Misalnya, untuk sementara tidak bekerja di bagian yang menguras tenaga seperti pekerjaan yang butuh berdiri terlalu lama, bolak-balik di lokasi kerja, gerakan-gerakan yang tergesa-gesa dan cepat, lembur malam, dan lainnya. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR