Studi itu juga menemukan, perempuan yang meminum satu cangkir kopi (23 sampai 29 ons per hari ) adalah 7% sampai 12% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dalam 16 tahun ke depan, dibandingkan bukan peminum kopi dan memiliki risiko 40 % hingga 59% lebih rendah menderita gangguan pencernaan dan penyakit hati.
Para periset mengatakan bahwa temuan itu masuk akal. Penelitian sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa kopi dapat mendukung fungsi hati, dan peminum kopi dalam penelitian ini biasanya memiliki kadar protein rendah yang bisa menandakan masalah pada hati.
Kedua penelitian tersebut dipublikasikan secara online dalam Annals of Internal Medicine edisi 11 Juli 2017.
Meski dua studi yang baru dilakukan membuktikan bahwa kopi dapat memperpanjang umur seseorang, "Kami tidak dalam posisi untuk merekomendasikan orang minum kopi untuk mendapatkan manfaat kesehatan," kata Dr. Eliseo Guallar, salah satu anggota penelitian tersebut.
Diakui Guallar yang juga Profesor di Fakultas Kedokteran di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, ada juga potensi kerugian terhadap kopi.
Baca juga: 7 Rahasia Meracik Kopi Yang Enak Dan Wangi
Guallar mengatakan, minum lebih dari 400 miligram kafein sehari - setara dengan empat sampai lima cangkir kopi - dapat menyebabkan gejala seperti pusing dan lonjakan denyut jantung. Dan beberapa orang, seperti wanita hamil dan remaja, harus memiliki batasan kafein yang lebih ketat.
Plus, Guallar mengatakan, jika orang menambahkan kopi mereka dengan krim dan gula, itu sama saja menambah kalori dan lemak tidak sehat.
Guallar setuju dengan keputusan Setiawan: "Kita bisa meyakinkan peminum kopi moderat agar terus melanjutkan kebiasaannya," kata Guallar.
Baca juga: Minum Kopi Tiap Hari Bikin Panjang Umur
Tidak jelas apakah kafein juga berperan. Dalam penelitian di AS, orang yang minum kopi tanpa kafein juga memiliki risiko kematian lebih rendah, kata Setiawan. "Namun, gaya hidup keseluruhan seperti aktivitas fisik, diet, tidak merokok, juga memegang peranan penting untuk memperpanjang umur." (*)
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR