Di usia ini jangan ajak dia bermain dengan abjad, karena dia tidak akan tertarik, tapi dia tetap bisa berinteraksi dengan mainan ini.
Adapun mainan yang paling baik untuk anak usia ini adalah gelang atau cincin susun, boks atau kotak susun, benda-benda yang bisa ditarik dan didorongnya dan mengeluarkan suara, benda-benda yang bisa memunculkan sesuatu yang bergerak, alat musik sederhana dan kokoh seperti rebana, drum, atau maracas, kendaraan besar seperti bus sekolah atau mesin pemadam kebakaran, bebek karet atau perahu mainan untuk mandi.
CARA BERMAIN USIA 2-3 TAHUN
Bermain anak usia ini sudah lebih terarah, dan dia sudah memiliki keterampilan motorik yang bagus untuk menyelesaikan teka-teki atau membangun mainan balok sendiri.
Saat ini anak mulai menikmati permainan pura-pura yang meniru tindakan orang-orang disekitarnya. Dia menyukai mainan berteknologi tinggi, seperti telepon yang berdering atau boneka yang berbicara.
Menurut Dr. Newcombe di usia ini seorang anak laki-laki dapat menggunakan truk pengangkutnya untuk meraup pasir, sementara seorang gadis mungkin berpura-pura memberi makan bonekanya dan meletakkannya untuk tidur siang.
Adapun mainan yang disukainya oleh anak usia ini adalah boneka binatang, alat peraga seperti telepon mainan, seperangkat alat pesta, alat memasak, dapur mini, atau kereta dorong boneka.
Mereka juga mulai belajar mengendarai sepeda dan becak roda tiga, memainkan alat musik, mainan transportasi besar, serta mainan konstruksi yang saling menempel.
CARA BERMAIN USIA 4-5 TAHUN
Saat ini cara bermain anak berbeda dengan usia-usia sebelumnya. Mereka dapat membayangkan bahwa dia adalah orang lain, dan mungkin berfantasi menjadi pilot pesawat terbang, petugas polisi, dokter, atau guru.
Adapun mainan yang paling disukai anak usia ini adalah perlengkapan seni dan peralatan kerajinan, balok dengan berbagai bentuk, mainan fonetik elektronik, mainan konstruksi set dengan potongan besar seperti Legos atau Lincoln Logs, serta tokoh aksi/figure, seperti Barbie.
Mereka juga senang aktivitas yang melibatkan seluruh fisik seperti bermain bola atau bersepeda. (*)
Baca juga: Salah Kaprah Seputar Bermain Dengan Anak
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR